6 Orang Meninggal, Dinkes Jombang Ungkap Ada 58 Titik Sebaran DBD

Plt Kadinkes Jombang dan Direktur RSUD Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Usai meninggalya 6 orang akibat virus demam berdarah dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti, dinas kesehatan (Dinkes) mengungkapkan ada 58 wilayah endemis DBD.

58 titik sebaran tersebut merupakan hasil penelitian epidemiologi (PE) di lokasi korban yang terjangkit DBD.

Plt Dinkes Jombang, Syaiful Anwar menegaskan bahwa berdasarkan hasil PE yang dilakukan Dinkes, terdapat 58 wilayah endemis DBD.

"Kalau penularannya ada sekitar 58 titik, tapi titiknya kami gak hafal," kata Syaiful Jumat, 1 Maret 2024.

Ia pun menjelaskan bahwa berdasarkan hasil PE itu, pihaknya telah melakukan pembersihan sarang nyamuk di 58 titik tersebut.

"Dari yang kami lakukan PE itu, intinya kami sudah melakukan pembersihan sarang nyamuk di lokasi tersebut," ujarnya.

Syaiful mengatakan penyebab adanya 58 titik endemis DBD itu, dikarenakan adanya tempat penampungan air yang kurang rutin dibersihkan.

"Penampungan air, air yang tidak terpakai, jernih terus kolam-kolam yang tidak terpakai itu, ditemukan banyak jentik-jentik di situ," tuturnya.

Lebih lanjut Syaiful mengatakan bahwa dari 58 titik endemis DBD itu dua diantaranya ada di dua sekolah yang ada di Kecamatan Jombang.

"Dan itu rata-rata di sekolah-sekolah kan kadang-kadang, ada beberapa sekolah yang kurang memperhatikan kubangan-kubangan yang ada di situ banyak jentik-jentiknya," kata Syaiful.

"Termasuk ban-ban bekas, ada airnya dan ada jentiknya. Itu berdasarkan hasil PE dari teman-teman dinas kesehatan," ujar Syaiful.

Ia pun menyebut dari 58 titik endemis DBD itu, lokasinya beragam, ada yang di sekolah ada juga yang di kebun.

"Dari 58 itu macam-macam, bervariasi. Ada yang di lingkungan rumah. Di kebun, dan ada juga yang di sekolah juga. Kalau yang di sekolah itu diidentifikasi di SMPN 5 Jombang dan SD Plus Darul Ulum Jombang," tutur Syaiful.