Pamit Pergi Dini Hari, Siti Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Sedalam 10 Meter

Jasad korban saat dievakuasi petugas BPBD
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Seorang ibu rumah tangga, Siti Fatimah (40 tahun), ditemukan meninggal dunia di dalam sumur milik tetangga pada, Selasa 24 Oktober 2023, sekitar pukul 18.00 WIB. Siti adalah warga Desa Sidowarek, Kabupaten Jombang

Informasi di lapangan sejak dini hari sebelum azan subuh Siti pamit untuk keluar rumah kepada keluarga. Namun, hingga Selasa petang Siti tak kunjung pulang ke rumah. Keluarga akhirnya melakukan pencarian dan menemukan Siti sudah dalam kondisi tak bernyawa di dalam sumur.

Kapolsek Ngoro, AKP Subandriyo menjelaskan, pada pukul 18.00 WIB, mereka mendapatkan laporan adanya orang meninggal di dalam sumur di Desa Sidowarek. Polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang ada di lokasi penemuan mayat korban. Termasuk keterangan dari dua orang anaknya.

"Tadi ada laporan setelah magrib, katanya ada orang meninggal di dalam sumur. Dan kita cek TKP, ternyata benar (ada mayat) korban bernama Siti Fatimah usia 40 tahun. Hasil penelusuran dari orang-orang sekitar, bahwa dia (korban) pada jam 3 pagi (dini hari) berpamitan ke anaknya untuk keluar rumah. Tapi keluar kemana dia tidak bilang," kata Subandriyo. 

Anggota keluarga Siti sempat melakukan pencarian ke sejumlah tempat karena khawatir Siti tak kunjung pulang. Hingga akhirnya warga sekitar menemukan sandal milik korban di pinggir sumur. 

"Seharian dicari sama keluarganya, gak ketemu. Kemudian pada waktu magrib sekitar pukul 17.30 WIB, salah satu tetangganya mengetahui ada sendal milik korban yang ada di pinggir sumur (rumah tetangganya korban)," ujar Subandriyo

"Kemudian dikasi lampu senter, ternyata di situ (dalam sumur) kelihatan bagian tubuh korban, yaitu tangannya. Kemudian diyakinkan bahwa bener di situ (dalam sumur) ada korban yang meninggal dunia dalam sumur," tutur Subandriyo.

Dia menjelaskan, sumur yang ditemukan ada jasad korban, tak pernah digunakan mengambil air dengan timba, melainkan menggunakan pompa air. Sehingga sumur dalam kondisi tertutup jarang terbuka.

"Sumurnya itu biasanya dihisap dengan sanyo, tidak pernah ditimba pakai kerekan itu gak pernah. Dan tutup dari sumur itu agak terbuka sedikit," kata Subandriyo. 

Untuk memastikan penyebab kematian korban di dalam sumur. Polsek Ngoro, langsung melakukan proses penyelidikan. Jenazah saat ini masih dibawa ke RSUD Jombang untuk diperiksa. 

"Makanya ini, jenazahnya kita usung ke RSUD Jombang, kita lakukan proses penyelidikan, apakah itu mati karena bunuh diri ataukah mati karena dibunuh, yang jelas kita belum tahu. Belum tahu (luka), nanti kita periksa di rumah sakit," kata Subandriyo.

Ia menjelaskan bahwa korban memiliki suami dan dua orang anak. Namun suami korban sedang bekerja di Surabaya. Sedangkan dua buah hatinya masih duduk di bangku SMA dan SD. 

Proses evakuasi pun berjalan dramatis, sebab sumur tempat ditemukan korban memiliki kedalaman 10 meter. Sehingga petugas BPBD Kabupaten Jombang, memerlukan oksigen untuk proses evakuasi jasad korban dari dalam sumur.

"Sumurnya dalam banget, sekitar 10 meter, ada airnya. Ini tadi BPBD evakuasi menggunakan oksigen, karena khawatir kalau di dalam sumur ada zat beracunnya," tutur Subandriyo.