Cerita Perjuangan Petani di Jombang, Tanam Padi pada Musim Kemarau
- Elok Apriyanto / Jombang
"Awalnya memang lumayan besar, cuman selanjutnya lebih ringan biayanya. Kalau belum punya sumur di sawah, itu biaya pasangnya nyampe Rp8.700.000, itu awal ya," katanya.
"Kalau selanjutnya, pakai pulsa listrik kan lebih irit. Itu otomatis daripada yang memakai tenaga solar atau bensin," ujarnya.
Sehingga, sambung Putut untuk tanam padi pada musim kemarau seperti saat ini, dipastikan biaya tanam padi lebih ringan.
"Ya jelas lebih ringan biayanya, karena irigasinya lebih irit. Kalau sehari pakai pompanisasi tenaga listrik, habis sekitar Rp40.000. Kalau pakai solar itu bisa sampai Rp70.000,. Kan ada selisih," tuturnya.
Untuk itu, pada musim panen padi, di luasan lahan 1 hektare. Ia mampu mendapatkan keuntungan yang cukup banyak.
"Satu hektare itu bisa menghasilkan padi sekitar 7 ton. Itu kalau normal gak ada gangguan hama. Ya normal ada hama tapi gak fatal," katanya.
Dan pada musim gadu seperti saat ini, ada banyak gangguan yang dialami petani. Sehingga membutuhkan pemupukan hingga 3 sampai 4 kali.