Ramai-ramai Peduli Korban Bencana Banjir di Malang
- PWI Malang Raya
Malang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya bersama sejumlah lembaga memberikan bantuan sosial korban banjir di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Sejumlah lembaga yang turut memberikan bantuan antara lain, IKIP Budi Utomo, PT BPF Malang, Pocari, serta Perumda Jasa Tirta.
Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengatakan mereka hadir sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang terkena musibah. Tujuannya, untuk meringankan beban korban bencana. Bantuan ini diberikan pada Sabtu, 22 Oktober 2022 kemarin.
"PWI Malangraya memang berupaya berkontribusi sosial kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah. Kami pun merangkul IKIP Budi Utomo, Pocari, Perumda Jasa Tirta, dan BPF Malang untuk meringankan beban mereka," kata Cahyono.
Penyaluran bantuan diberikan di Balai Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Bantuan tersebut diterima langsung Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso.
Hendik pun menyampaikan ribuan terimakasih atas kepedulian pihak PWI yang berkenan merangkul berbagai pihak, dalam membantu warganya. Ia menyatakan, musibah ini merupakan banjir terbesar semenjak 2001 lalu. Dimana 12 rumah warga rusak parah, termasuk satu TPQ, masjid dan jembatan, serta beberapa fasilitas umum lainnya.
"Banjir ini akibat luapan sungai Purwo, yang mengakibatkan 400 warga terdampak. Enam orang mengungsi di Balai Desa, sebagian warga lainnya ditampung di rumah sanak saudaranya," kata Hendik.
Sementara itu, Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Nurcholis Sunuyeko, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengajak perwakilan mahasiswa dari seluruh tanah air yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Mereka pun merasa bangga sekaligus terharu diberi kesempatan sosial ini.
Para mahasiswa ini oleh pihak kampus diajak untuk lebih dekat dengan masyarakat. Juga belajar Kebudiutamaan dan diajak berkontribusi sosial pada daerah terdampak bencana alam banjir di Desa Pujiharjo Kabupaten Malang ini. Program PMM ke dua di IKIP Budi Utomo Malang ini diikuti 255 mahasiswa. Mereka berasal sari 52 perguruan tinggi dari seluruh nusantara.
"Kami mendoakan agar para korban cepat bangkit. Apa yang kami kontribusikan baik tenaga maupun materi mudah-mudahan bisa membantu saudara kita yang membutuhkan," tutur Prof Nurcholis.