UB Bantu Kembangkan Desa Senggreng Malang Lewat Budidaya Ulat Hongkong
- Humas UB
"Selama ini ikan-ikan di bendungan mendapatkan makanan dari alam saja, yang menyebabkan pertumbuhan ikan tidak pesat dan daging ikan sedikit," katanya.
Oleh sebab itu, penggunaan pakan alternatif dengan memanfaatkan ulat hongkong sebagai sumber pakan ikan kaya nutrisi dan berkelanjutan dibutuhkan. Pembinaan dimulai dengan pembuatan kandang dan inisiasi budidaya ulat Hongkong.
Perawatan ulat dilakukan secara rutin dan teratur sejak dalam fase telur hingga kepik sebagai indukan. Pelatihan dan penyuluhan juga diberikan dengan menghadirkan pemateri sekaligus instruktur yang telah berpengalaman dalam budidaya ulat Hongkong.
Diharapkan kegiatan yang ada mampu memberikan solusi yang tepat bahwa ulat Hongkong dapat menjadi pakan alternatif untuk meningkatkan nilai gizi ikan. Sehingga bila ikan melimpah maka dapat berdampak positif terhadap kolam pemancingan dan tempat usaha kuliner yang ada disana.
"Nantinya juga akan ada pengembangan dari ulat hongkong sebagai pakan ini secara bertahap dan akan dilakukan monitoring secara berkelanjutan terhadap pembudidayaan ulat, agar nantinya pakan yang dihasilkan memiliki grade atau kualitas yang lebih baik," tuturnya.
Tujuan kegiatan ini juga diharapkan untuk meningkatkan ekonomi selama dan setelah kondisi pandemi COVID-19 berangsur membaik. Sehingga Tim Doktor Mengabdi UB juga melakukan upaya branding atau promosi desa wisata melalui media sosial.
"Branding atau promosi desa wisata Senggreng penting dilakukan untuk mendapatkan memperkenalkan suatu produk, barang, jasa termasuk tempat tujuan wisata. Ini perlu dilakukan untuk menarik pengunjung dari luar wilayah tersebut," ujarnya.