Yuk Intip! Spot Foto Kece Di Kampung Kayutangan, Penuh Barang Antik
- Istimewa
Galeri ini sendiri sudah buka sekitar tahun 2002. Menurut penuturan Iink, begitulah Achmad Irham akrab dipanggil, galeri ini dibuat karena mengikuti jejak sang ayah.
Ayahnya seorang fotografer yang mencintai barang-barang antik. Ternyata, kegemaran sang ayah juga menurun pada dirinya. Tak sekadar koleksi, barang-barang antik miliknya ini pun kerap menjadi properti foto.
“Koleksi kamera banyak di sini, mulai dari yang analog, walau sudah berubah ke digital, kamera lama ini tetap saya simpan. Kebetulan di sini dijadikan sebagai tempat restorasi barang. Kakek saya dulu juga jual buku antik, buku lama. Di sini juga dulu adalah rombengan. Nah dengan adanya Kampoeng Heritage ini, (galeri ini) tentu bisa lah menambah daya tarik,” jelas Iink.
Tempat ini tidak hanya menjadi sebuah galeri barang antik, namun pengunjung juga dapat menikmati makanan tradisional.
Sembari menikmati musik klasik yang diputar lewat tape jadul atau piringan hitam, Anda bisa melihat ratusan barang antik di galeri milik Iink. Pengunjung pun juga bisa ngopi di galeri ini dan menikmati pecel atau kue leker.
“Makanan minuman tradisional ini tentu akan memperkuat branding kampung ini menjadi kampung heritage, kampung lawas. Jadi kalau orang mencari konsep lawas, mindsetnya langsung ke Kampung Kajoetangan,” kata dia.