Lebih Dekat dengan Amir, Home Brewer asal Kota Batu yang Mampu Jadi Juara II IAC 2023

Amirudin Arief mengikuti kejuaraan IAC 2023 tingkat nasional.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

"Serta membuat saya lebih bisa lagi menghargai setiap proses buat menuju ke tingkat nasional. Namun dibalik perjalan mengikuti event tingkat nasional tersebut ada jalan terjal yang harus saya lalu," ujarnya.

Cerita berawal pada tahun 2016 ketika menjadi langkah pertamanya mengenal industri kopi. Kala itu dia berangkat bersama rekan-rekannya yang melihat potensi tersembunyi di tempatnya. Yakni pertanian kopi yang tersembunyi di rimbunnya dan tingginya pohon pinus yang berada di wilayah lereng Gunung Banyak, Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. 

"Sebagai warga lokal, melihat potensi pertanian yang tak tersentuh akibat hanya menjadi tanaman tumpang sari atau hanya dibiarkan begitu saja oleh petani serta menunggu musim panen kemudian dijual dengan harga tengkulak begitu saja membuat saya greget," tuturnya.

Dirinya pun mendekati dan mendampingi petani kopi yang ada di lereng Gunung Banyak yang tak jauh dari rumahnya. Hanya 5 menit saja dengan mengendarai sepeda motor. 

"Seingat saya waktu itu tahun 2017. Saya melihat potensi kopi yang ada di Songgoriti yang tidak dimaksimalkan petani. Mulai dari hulu ke hilir atau penanaman, perawatan, pemasaran hingga penjualan," katanya.

Sebagai home brewer, tentu ia tahu dan paham betul cara menyeduh kopi yang memiliki nilai. Kopi memiliki nilai atau harga jual dilihat dari proses perawatan dari petani. Karena itulah, dengan modal keberanian ia mendekati petani dengan mengajak bicara. Dari hati ke hati dengan menyeduh secangkir kopi agar suasana lebih cair.

"Memang benar tidak mudah mengajak petani. Apalagi kopi bagi mereka bukan jadi pertanian (ekonomi) utama. Hanya jadi pertanian tumpang sari dibawah tingginya pohon pinus. Sehingga bagi petani, kopi hanya jadi keuntungan tambahan dari peternakan atau pertanian lainnya," katanya.