Tips Bagi Konsumen Agar Tidak Tertipu Oleh-oleh Kripik Buah

Pengerajin kripik buah di Kota Batu
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Postingan viral di media sosial TikTok menunjukkan adanya wisatawan asal Gresik merasa kecewa setelah membeli paket oleh-oleh berupa keripik buah di Kota Batu, Jawa Timur karena tidak sesuai harapan. Penyebabnya, isi dalam setiap bungkusnya tak lebih dari 5 keping keripik.

Postingan itu sempat viral karena diunggah ulang oleh berbagai akun media sosial di Instagram. 

Salah satu produsen keripik buah asal Desa Tulungrejo, Khamim Tohari sangat menyayangkan adanya produksi dan penjualan keripik buah seperti itu. Dia juga belum tahu keripik buah tersebut berasal dari produksi mana.

Tetapi, menurutnya dengan adanya kejadian itu telah merugikan pengusaha keripik buah di Kota Batu.  

"Itu juga merugikan pengusaha keripik lainnya, membuat nama Kota Batu tercoreng," kata Khamim, pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Khamim mengatakan tidak semua pengusaha berbuat nakal. Namun, dia tidak menampik bila ada oknum pengusaha keripik buah yang nakal dengan memproduksi secara tidak wajar untuk meraup keuntungan berlipat. 

Hal itu tidak terlepas dengan melihat kondisi peluang yang ada di Kota Batu sebagai kota wisata menjadi jujukan bagi wisatawan untuk berlibur dan mencari oleh-oleh. 

"Karena begini, produksi keripik itu ada rantai pasokannya, ada yang produksi menggoreng saja, kemudian dilempar ke yang produksi hanya kemasan, terus dilempar (dijual) lagi ke toko oleh-oleh, jadi beda usaha tiap-tiap produksi itu," katanya. 

Khamim juga memberi tips bagi pembeli atau wisatawan yang ingin membeli keripik buah. Yakni, pembeli bisa membeli keripik buah dengan kemasan yang transparan supaya dapat mempertimbangkan harga dengan kuantitas yang ditawarkan. 

"Bisa melakukan perbandingan harga antar toko atau pedagang, kalau rata-rata sekarang keripik apel kemasan 100 gram harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu kalau nangka selisih Rp3 ribulebih tinggi harganya," katanya. 

Selain itu, menurutnya pengusaha keripik di Kota Batu harus mendapat pembinaan dari dinas terkait supaya dapat memproduksi sewajarnya.  

"Agar memproduksi yang wajar, begitu juga dengan harganya. Kemudian yang perlu ditekankan adalah memberikan kualitas ke konsumen, jangan hanya kuantitas saja, kalau pembeli kecewa yang dirugikan tidak hanya satu pihak tapi juga lainnya," katanya.