Mia dan Aryo Seno Ajak Anak Muda Kota Malang Melek Politik agar Tak Salah Pilih

Politisi muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA – Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Risma - Gus Hans Kota Malang sekaligus Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siradhuhita bersama Aryo Seno Bagaskoro membakar semangat anak-anak muda Kota Malang. Mereka mengajak generasi milenial hingga Gen Z untuk lebih melek politik terutama momen Pilkada serentak 2024 ini. 

Gerak Ingin Pilwali Kota Malang Lahirkan Pemimpin Bersih dan Jujur

Mia sapaan akrab Amithya mengatakan bahwa generasi Z dan milenial sengaja diundang untuk bertemu dengan Aryo Seno politisi sekaligus tokoh muda yang memiliki pandangan nasional. Aryo Seno adalah mantan juru bicara Capres Cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD. 

Kini Aryo Seno menjadi juru bicara nasional calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan. Termasuk jubir dari Paslon nomor urut 3 di Pilgub Jatim Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta. 

Sesuaikan Kantong Mahasiswa, Sedjuk Bakmi Cabang Malang Pilih Turunkan Harga

"Mas Aryo Seno ini pernah menjadi jubir kampanye nasional, tentunya sudah levelnya nasional sehingga teman-teman yang ada di Kota Malang paham seperti apa kondisinya, apa sih yang sedang kita hadapi di Kota Malang saat ini," kata Mia, Kamis, 21 November 2024. 

"Supaya teman-teman yang muda muda ini bisa merespon terkait Pilkada serentak. Sehingga mereka bisa merespon sebuah kejadian, mereka punya referensi, perspektif yang luas, bagaimana cara berfikir tentang perhelatan politik saat ini. Pastinya mereka nantinya bisa memahami, siapa sih orang-orang yang pantas dan bisa menentukan di 5 tahun ke depan," tambah Mia. 

Muncul Isu Politik Uang di Pilwali Kota Malang, Sekjen PKB Langsung Bentuk Satgas Khusus

Mia mengatakan pendekatan kepada anak muda tidak cukup hanya lewat media sosial. Anak-anak muda ini juga perlu pendekatan secara kultural agar menjadi pematik mereka sadar tentang hak pilihnya di Pilgub Jatim maupun Pilwali Kota Malang

"Sebenarnya mereka tidak apatis dengan dunia politik. Dengan adanya pemantik ini mereka akhirnya merespon, terbiasa untuk menyampaikan apa yang dirasakan, apa yang ada dalam pikirannya. Tetap harus ada sosialisasi yang harus disampaikan secara tatap muka atau langsung," ujar Mia. 

Halaman Selanjutnya
img_title