Soal Klaim Hasil Survei Menangkan Paslon Abadi di Pilwali Kota Malang, LSI Strategi Beri Klarifikasi

Debat kedua Pilwali Kota Malang
Sumber :
  • VIVA Malang

Malang, VIVA – Tim LSI Strategi mengklarifikasi atas klaim hasil survei yang beredar di media sosial maupun di media massa. Dalam klaim itu, Paslon Abadi (Moch Anton - Dimyati Ayatulloh) unggul dengan sesilisih jauh atas paslon lain di Pilwali Kota Malang

Gus Iqdam Doakan Abah Anton Kembali Pimpin Kota Malang

Peneliti LSI Strategi, Rijal Asnawi mengatakan, memang benar mereka telah melaksanakan survei Kota Malang pada rentang waktu 6 hingga 12 November 2024 dengan metode Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 800 responden, dengan margin of error (MoE) sebesar kurang lebih 3,5 persen. 

Sebagai bagian dari keanggotaan PERSEPI LSI Strategi mempertanggungjawabkan hasil survei yang mereka lakukan kepada asosiasi dan juga kepada masyarakat dengan mengedepankan kaidah-kaidah ilmiah dan akademis sebagai pertanggungjawaban.

Peran Satlinmas Sebagai Garda Terdepan Pilkada Kota Malang

"Namun perlu kami klarifikasi, bahwa data survei yang beredar di jejaring media sosial dan sejumlah media massa di Kota Malang yang mengatasnamakan LSI Strategi bukan merupakan data hasil survei yang kami lakukan," kata Rijal. 

Mereka menduga ada oknum dari tim salah satu pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Kota Malang melakukan rekayasa atas laporan hasil survei yang mereka lakukan dengan mengubah angka data survei yang dilakukan tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan LSI Strategi.

Elektabilitas Terus Naik, Wahyu Hidayat Optimis Menangkan Pilkada Kota Malang

"Bahwa data survei yang diubah tersebut tentunya telah merubah originalitas atas data hasil survei yang sebenarnya dan mencederai kaidah ilmiah dan akademis yang harus dikedepankan oleh lembaga survei atau riset. Beredarnya data survei rekayasa atas nama lembaga kami tentunya merugikan citra dan nama baik lembaga kami, yang kemudian disebarluaskan tanpa sepersetujuan kami," ujar Rijal. 

Dengan situasi tersebut mereka mempertimbangkan opsi untuk menempuh jalur hukum, karena hal tersebut masuk dalam pasal 390 KUHP terkait menyebarkan berita bohong dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dapat dikenakan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan. Serta Pasal 28Jo Pasal 45A UU 1/2024 sebagai perubahan kedua UU ITE sebagai berikut, setiap orang yang dengan sengaja mendistribusikan dan/atau mentranmisikan informasi dan/atau dokumen elektronik yang berisi pemberitahuan bohong atau informasi menyesatkan yang mengakibatkan kerugian meteriel bagi konsumen dalam transaksi elektronik sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 Miliar. 

"Klarifikasi dan rilis ini kami sampaikan, untuk meluruskan pemberitaan dan isu yang beredar," tutur Rijal. 

Sebelumnya, beredar hasil survei LSI Strategi, paslon ABADI yang unggul elektabilitas dari dua paslon lain. Dimana tingkat elektabilitas Paslon Abadi sebesar 43,8 persen. Lalu paslon nomor urut 1, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Paslon WALI) sebesar 26 persen. Sedangkan paslon nomor urut 2 Heri Cahyono - Ganis Rumpoko mendapat 9,6 persen.

Data ini kemudian dibantah oleh hasil survei LSI Strategi untuk Pilwali Kota Malang. Survei yang dilakukan pada periode 06-12 November 2024, dengan

metode multistage random sampling melalui wawancara langsung terhadap responden, dengan jumlah 800 responden dan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen.

Posisi pasangan calon dengan pertanyaan terbuka (Top of Mind) posisinya adalah, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (29,7 persen), Heri Cahyono – Ganisa Rumpoko (9,5 persen), Mochamad Anton – Dimyati (29,3 persen), jawaban lainnya (0,6 persen) dan yang merahasiakan/BM/Tidak tahu/Tidak Jawab sebesar (30,9 persen)

Untuk Posisi pasangan calon dengan pertanyaan tertutup, posisinya adalah : Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (34,5 persen), Heri Cahyono – Ganisa Rumpoko (10,8 persen), Mochamad Anton – Dimyati (34,9 persen), dan yang Merahasiakan/Belum Memutuskan/Tidak tahu/Tidak Jawab sebesar (19,8 persen)

Sementara Posisi pemilih militan dari ketiga pasangan calon sebagai berikut : Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (23,4 persen), Heri Cahyono – Ganisa Rumpoko (7,3 persen), Mochamad Anton – Dimyati (25,4 persen), dan yang Merahasiakan/Belum Memutuskan/Tidak tahu/Tidak Jawab sebesar (43,9 persen).

Untuk Simulasi Surat Suara dari ketiga pasangan calon, hasilnya sebagai berikut : Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (33,3 persen), Heri Cahyono - Ganisa Rumpoko (11,6 persen), Mochamad Anton – Dimyati (33,3 persen), Suara tidak sah (1,5 persen) dan yang Merahasiakan/Belum Memutuskan/Tidak tahu/Tidak Jawab sebesar (20,3 persen). 

"Merespon klarifikasi dan rilis yang disampaikan oleh LSI strategi kami paslon nomor 1 Wahyu Hidayat Ali Muthohirin tentu mengapresiasi atas klarifikasi yang disampaikan yang itu meluruskan terhadap isu dan pemberitaan yang memang kami sudah sejak awal menduga bahwa ini ada sesuatu yang tidak betul tidak benar," kata Juru Bicara Paslon WALI, Dito Arief, Rabu, 20 November 2024. 

Dito mengatakan, sebelumnya mereka sudah merespon hasil survei LSI Denny JA yang mereka anggap tidak relevan karena dilakukan pada Oktober 2024 lalu namun dikeluarkan pada November 2024. Dia menyebut klaim kemenangan Paslon Abadi sebagai kabar hoax. 

"Kedua data survei LSI strategi yang tidak ada narasumbernya yang kami mempertanyakan validitasnya. Klarifikasi yang disampaikan oleh LSI sendiri secara resmi, saya kira itu sudah meluruskan berita yang selama ini menurut kami salah dan itu berita hoax. Kalau kami baca dalam rilisnya bahkan LSI Strategi ada kemungkinan melakukan upaya hukum. Karena tentunya itu juga pelanggaran hukum karena merusak kredibilitas lembaga survei," kata Dito.