Pemungutan Suara Ulang Pilpres Dilakukan di TPS 06 Losari Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU Jombang) melakukan pemungutan suara ulang (PSU) yang dilaksanakan di TPS 06, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang Jawa Timur. PSU dilakukan hanya untuk Pemilihan Presiden dan Pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam pelaksanaan PSU di TPS 06 Desa Losari, Kecamatan Ploso terdapat 235 pemilih yang terdaftar di DPT. Namun pada pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024 kemarin hanya sekitar 181 pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
Ketua PPK Ploso, Teguh Wahyudi menjelaskan, pelaksanaan PSU di TPS 06 ini terpaksa dilakukan usai ditemukan 21 pemilih tidak terdaftar menggunakan hak pilihnya. 21 pemilih siluman itu tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) maupun daftar pemilih tambahan (DPTb).
"Pemungutan suara ulang ini karena kemarin ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya di sini, padahal mereka tidak terdaftar di DPT maupun DPTB," kata Teguh, Selasa, 20 Februari 2024.
Teguh menyebut pihak penyelenggara Pemilu memiliki tanggungjawab atas terjadinya kesalahan ini. Untuk itu, KPU akhirnya menggelar PSU untuk Pilpres dan pemilihan anggota DPD saja.
"Surat suara presiden dan DPD saja yang di PSU kan. Karena kemarin individu yang melakukan atau pemilih yang masuk itu, kebanyakan pemilih yang berdomisili, di sini, tapi tidak mengurus DPTB. Aslinya dari luar daerah, mulai KTP dari luar daerah," ujar Teguh.
"Di Pemilu 2024 ini, ada proses untuk memilih di beda tempat, yakni dengan mengurus DPTB dan itu juga ada batasannya. Batasan terkait dengan pengurusannya, ada data yang harus dikumpulkan. Itu ada 21 orang kemarin itu," tambahnya.
Ia pun berharap pada proses PSU yang berlangsung, masyarakat antusias menggunakan hak pilihnya, meskipun hari ini merupakan hari aktif orang bekerja.
"DPT nya ada 235 pemilih. Tingkat partisipasi pada tanggal 14 Februari kemarin itu, dari 235 ada 181 pemilih yang menggunakan hak pilihnya," kata Teguh.
Pihak penyelenggara Pemilu mulai dari PPS, dan KPPS, secara masif telah mensosialisasikan pelaksanaan PSU di TPS 06. Sosialisasi dilakukan agar warga yang terdaftar di DPT bisa kembali menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Pilpres dan anggota DPD.
"Kami harapkan, partisipasinya minimal sama dengan partisipasi di pemilu tanggal 14 Februari kemarin. Kalaupun ada penurunan ya semoga gak terlalu signifikan lah, karena memang ini hari efektif. Tidak menutup kemungkinan ada yang sudah kembali ke tempat kerjanya masing-masing," ujar Teguh.
Sedangkan penyebab 21 orang yang tidak terdaftar di DPT maupun DPTb bisa masuk menggunakan hak pilihnya di TPS 06 Desa Losari karena saat itu, KPPS di TPS kelelahan dan kurang cermat dalam meneliti berkas dari 21 orang ini sehingga mereka lolos menggunakan hak pilihnya.
"Sudah diperiksa, tapi ya mungkin faktor manusiawi ya, mungkin sudah lelah. Dan mungkin kebingungan. Dan dengan adanya PSU ini diharapkan para KPPS bisa menunjukkan integritasnya, kalau memang ada kesalahan ya harus diubah," tutur Teguh.
"KTP nya yang 21 orang itu KTP nya luar Jombang, ada yang Malang, Ponorogo, ada yang luar pulau. Nah kategorinya dari 21 orang itu kan kemarin ada 6 orang yang mendapatkan dua surat suara, yakni surat suara pilpres dan anggota DPD. Dan 15 yang lain itu menerima surat suara presiden," tambahnya.
Tak hanya itu, Teguh mengaku bila beberapa orang pemilih yang tidak terdaftar di DPT maupun DPTb TPS 06, juga ada yang membawa surat undangan untuk memilih dari TPS asalnya.
"Sebenernya kan mereka juga punya hak untuk memilih, kemarin mereka juga ada yang membawa C pemberitahuan, cuma teman-teman konsentrasinya kurang, ternyata C pemberitahuan itu yang dibawa dari TPS asal," kata Teguh.