Rocky Gerung: Dirty Vote Film “Fitnah” yang Benar, Menegur Tangan Kekuasaan yang Tiba di Kotak Suara

Akademisi yang juga pengamat politik, Rocky Gerung.
Sumber :
  • VIVA Malang/Moh Badar Risqullah

Terkait TKN Prabowo-Gibran yang meragukan kapasitas tiga ahli hukum tata negara yang menjadi pemeran dalam film Dirty Vote, Rocky Gerung menyebutkan, yang seharusnya diragukan adalah mereka sendiri.

Pos Indonesia dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Kerjasama Pelayanan Pengiriman Paspor

Menurutnya, kapasitas Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari sebagai ahli tata hukum negara tidak diragukan. Ketiganya, kata Rocky Gerung, merupakan orang yang memang menjadi ahli di Mahkamah Konstitusi (MK).

”Bivitri, Ucen (Zainal Arifin Mochtar), dan Feri itu orang yang setiap hari ada di MK sebagai ahli. Jadi, tahu. Bukan tiba-tiba nongkrong disitu sebagai tukang bakso,” ungkap salah satu pendiri Setara Institute ini.

KPU Kota Batu Lantik 15 PPK untuk Pilkada 2024

Sebagaimana diketahui, film dokumenter Dirty Vote telah resmi tayang ke publik lewat kanal YouTube sejak hari Minggu, 11 Februari 2024 pukul 11.00 WIB atau bertepatan dengan masa tenang Pemilu 2024.

Film berdurasi 1,5 jam itu adalah film keempat yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono dengan mengambil momentum pemilu. Pada 2014, Dandhy lewat rumah produksi WatchDoc meluncurkan film yang berjudul Ketujuh.

Begini Penerapan KRIS di RSUD Jombang Pasca Pemerintah Hapus Kelas Layanan BPJS

Pada 2017, Dandhy menyutradarai Jakarta Unfair menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Dua tahun kemudian, dia menyutradarai film Sexy Killers yang tembus 20 juta penonton di masa tenang Pemilu 2019.

Sebagai informasi, film Sexy Killers membongkar jaringan oligarki yang bercokol pada kedua pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019, yaitu Jokowi-Maruf Amin versus Prabowo-Hatta.

Halaman Selanjutnya
img_title