Alasan Djamal Aziz Eks PSSI Kembali Maju DPR RI dari Dapil Malang Raya
- Istimewa
Malang, VIVA – Djamal Aziz seorang Caleg DPR RI daerah pemilihan Malang Raya yakin dirinya mendapat banyak dukungan dan melenggang ke Senayan. Selama masa kampanye beberapa waktu lalu dia aktif bertemu dengan warga untuk meraih simpati dan dukungan.
Djamal Aziz adalah legislator kawakan. Dia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Saat itu dia duduk di Komisi X yang membidangi bagian Pemuda, Pariwisata, Kebudayaan, Pendidikan, dan Kesenian. Djamal Aziz juga dipercaya menjadi anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) saat itu.
Djamal Aziz adalah Caleg DPR RI dari Partai Nasdem dengan nomor urut 06. Ternyata ada alasan dan filosofi dibalik nomor urut 06 yang dia pakai.
"Kalau nomor enam anda perbincangkan, nomor enam itu bagus. Lima partainya Islam, rukun Islam. Enam rukun iman personalnya. Ente (kamu) Islam tapi kalau ndak iman percuma, betul ndak," kata Djamal Aziz, Sabtu, 10 Februari 2024.
Djamal Aziz yang kini berusia 65 tahun memutuskan kembali maju untuk menjadi calon DPR RI Malang Raya karena ingin memberi manfaat bagi masyarakat disisa usianya. Apalagi, Djamal tidak lagi terbebani oleh anak. Karena keempat anaknya telah tuntas pendidikan dan hidup mandiri.
Djamal memiliki latar belakang pengusaha. Dia adalah direktur utama dan pemilik dari PT Andromeda Graha Indonesia. Selain itu, Djamal juga aktif dalam organisasi. Sebagai pendiri dan pemilik IHTP (International Healthcare Training Program), pendiri dan pemilik klinik spesialis "RAHMAT SEJAHTERA", dan Depnakertrans khusus Timur Tengah.
Djamal memiliki keinginan mengembangkan potensi wisata Malang Raya. Menurutnya, potensi wisata di Malang Raya semakin luas ini menjadi kesempatan besar bagi Malang untuk dapat berkembang dan dikenal banyak orang.
Sebagai pusat kuliner dan pusat wisata, banyak pendatang yang tertarik untuk merantau dan tinggal di Malang. Hal ini menjadi kesempatan untuk menarik perhatian dari masyarakat. Walaupun terkendala jarak dan demografis, Djamal tidak kehilangan akal. Ia berniat menggandeng 3 pemimpin di Malang raya.
“Maka Malang Raya ini yang harusnya meninggalkan ego sentris adalah para pejabat di tiga kabupaten kota ini. Wali Kota Malang, Wali Kota Batu, dan Bupati Malang. Tinggalkan ego sentrisnya harus punya tag line," ujar Djamal.
Djamal cukup familiar di pecinta sepak bola tanah air. Karena dia adalah mantan anggota Komite Eksekutif PSSI atau Exco tahun 2012.
Dia pernah diusulkan untuk menjadi Ketua Umum PSSI periode 2012-2016, walaupun sebelum diusulkan dia sudah berada di bawah kepengurusan PSSI sebagai anggota Komite Eksekutif yang pernah mewakili federasi dalam kegiatan yang berkaitan tentang kerusuhan suporter di Indonesia.
Tidak hanya itu, Djamal berlatar pendidikan tinggi dan pengamat ekonomi. Djamal Aziz adalah lulusan sarjana muda kimia industri di UPN, sarjana hukum Universitas Bayangkara, dan terakhir Magister hukum Universitas Bayangkara.
Perputaran ekonomi yang sejak pandemi masih naik turun menjadi perhatian Djamal. Salah satu kegiatan yang bisa meningkatkan perekonomian sekaligus melestarikan budaya menurut Djamal adalah lomba kicau burung. Seperti halnya, walaupun tampak sepele kegiatan ini bisa membangkitkan UMKM dan membuka peluang pekerjaan.