Terima Keluhan Harga Bahan Pokok Tinggi, Siti Atiqoh Blusukan ke Pasar Tradisional Jombang

Siti Atiqoh Supriyanti saat berkunjung ke pasar Bareng Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Siti Atiqoh Suprianti istri dari Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Tradisional yang ada di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin, 29 Januari 2024 pagi.

Pasangan Incumbent Usung Program Mobil Operasional Desa, Begini Respon Warga Jombang

Saat berkunjung pada agenda kampanye terakhir di Jawa Timur, Siti Atiqoh mendapat keluhan secara langsung dari masyarakat. Keluhan soal harga kebutuhan bahan pokok untuk ibu rumah tangga masih terlalu tinggi harganya.

Merespon hal ini, istri Ganjar Pranowo itu pun berjalan kaki beserta anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati atau mbak Estu. Usai tiba didalam Pasar Tradisional Bareng, Siti mengunjungi beberapa lapak pedagang, yang menjual kebutuhan bahan pokok hingga penjual jajan tradisional.

Kerjasama dengan Kantor Bea Cukai, Pemkab Jombang Serius Kelola DBHCHT

Tak hanya itu, ia juga membeli sejumlah barang dari para pedagang pasar untuk dibagikan kepada masyarakat yang ada di sekitar lokasi, lantaran kedatangan Siti Atiqoh disambut antusiasme dari warga Jombang.

Usai menyapa para pedagang dan mendengar keluhan dari masyarakat baik pedagang maupun pengunjung pasar Bareng, Siti Atiqoh mengaku mendapat masukan banyak dari masyarakat. 

Banyak Proyek Gedung SMPN di Jombang Tak Rampung, DPRD Pertanyakan Kinerja Konsultan Pengawas

Salah satunya terkait harga bahan pokok yang kini melambung tinggi. Selain itu, Siti Atiqoh juga mendapat masukan dari pedagang terkait kondisi pasar tradisional yang ada di Bareng, yang kondisinya kurang memadai unpara pedagang.

"Ini tadi mendengar aspirasi dari pedagang terkait infrastrukturnya, kan memang ini memang musim hujan ya dan ini sudah ada rencana untuk direhab sehingga baik dari pedagang maupun pembeli nantinya akan nyaman," kata Siti. 

Ada alasan mengapa ia berkunjung ke pasar tradisional, pada momen kampanye terakhirnya di Jawa Timur. Dia menyebut bahwa selama ini ia mendapat keluhan terkait naiknya harga bahan pokok. Sehingga ia ingin mengetahui kondisi real di lapangan.

"Lebih memilih ke pasar karena kalau saya ya lebih tau bagaimana keluhan dari warga terkait harga kemudian kebutuhan termasuk juga keluhan dari para konsumen maupun pedagang," ujarnya.

"Kemudian yang lainnya adalah dari sini kita bisa bertemu dengan banyak orang, mereka juga menyampaikan aspirasi yang tidak hanya berkaitan yang ada di pasar," tuturnya.

Dari hasil blusukan ke pasar tradisional Siti mengaku perlu adanya suatu kebijakan yang diambil nantinya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, sehingga tidak membuat masyarakat mengeluh.

"Permasalahannya dari sisi kestabilan harga juga ada keluhan dari pedagang telur dan juga peternak itu harga jagung naik sekali. Jadi kalau dibiarkan seperti ini terus dikhawatirkan, sehingga semoga cepat turun gitu," katanya.

Ia pun mengaku dari hasil kunjungannya di Jawa Timur, ia mendapat banyak masukan dari berbagai kalangan, termasuk keluhan dari para petani terkait pupuk bersubsidi.

"Kemudian juga soal petani yang mengeluhkan (kesulitan) mencari pupuk subsidi," ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak golput dan menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Presiden 14 Februari nanti. Karena dengan memilih masyarakat bisa menentukan nasib bangsa Indonesia selama 5 tahun kedepan.

"Pencoblosan bukan hanya sekadar mencoblos tapi ini akan menentukan pemimpin untuk 5 tahun mendatang. Sehingga pilihlah pemimpin dengan sesuai rekam jejaknya," tuturnya.

Bahkan, Siti Atiqoh mengajak masyarakat untuk lebih teliti dalam menentukan pilihannya nanti, ia meminta warga masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik serta teruji.

"Kita harus mempelajari rekam jejaknya kemudian melihat apakah program-programnya bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat," katanya.

Setelah melakukan kunjungan, Siti Atiqoh Suprianti bertolak ke Surabaya untuk selanjutnya kembali ke Jakarta.