Polemik Pencopotan Ketua PWNU Jatim Karena Pilpres, Kiai Marzuki Ingatkan Netralitas
- Viva Malang/Uki Rama
"Kami juga tidak ada masalah. Sebagai implementasi perintah PBNU supaya netral ngemong semua itu," kata Marzuki.
Kiai Marzuki mengaku sering melihat konten media sosial yang memframing dirinya condong mendukung Paslon tertentu tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu. Jika sejumlah kegiatan ini menjadi latar belakang pencopotannya maka dia menganggapnya sangat tidak tepat.
"Yang Kadang-kadang siapapun menyikapi saya tanpa tabayun (klarifikasi). Itu biasanya orang bikin tiktok (medsos) saya saat dengan siapa (tokoh politik). Terus disimpulkan saya dukung itu. Pas saya sama orang lain itu tidak diunggah dan diviralkan. Harusnya siapapun yang menganggap saya condong kepada salah satu paslon, sebelum menuduh atau memvonis harus tabayun dulu," ujar Marzuki.
Sebelumnya, Kiai Haji Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan pimpinan PBNU mengarahkan struktur PCNU se Jatim untuk mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Di forum itu pula PBNU memberitahukan pencopotan Kiai Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim.
Gus Salam mengatakan, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dengan sejumlah pengurus PWNU dan PCNU se Jatim itu di Shangri-La Hotel Surabaya, Rabu malam kemarin itu, Gus Yahya yang menyampaikan langsung soal pemberitahuan pemberhentian Kiai Marzuki.
Selain soal pencopotan Kiai Marzuki, di forum itu juga disampaikan soal pilpres. "Yang kedua, tokoh-tokoh teras PBNU ini mengarahkan struktur PCNU untuk membantu paslon 02. Ada yang dengan bahasa yang sharih, yang jelas, dan ada yang dengan bahasa kinayah, mengarahkan lah," kata Gus Salam.