Khofifah Harapkan Kopi Menjadi Jawaban Dikala Harga Sayur Tak Pasti
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menegaskan bila pihaknya mendukung dan mendorong empat desa ini untuk mengembangkan kawasan agroforestri kopi sesuai dengan potensinya.
"Kami fokus tanaman kopi, ini karena cocok ditanam di Gunung Arjuna. Apalagi kopi memiliki harga stabil dan permintaan cenderung meningkat, namun untuk produksi kopi dunia turun akibat perubahan iklim. Selain itu perawatan relatif stabil dan mudah," ujarnya.
Karena itu Pemkot Batu melalui DP3AP2KB dan Kecamatan Bumiaji menyiapkan serangkaian rencana implementasi yang diawali dengan kesepakatan di tingkat desa. Kesepakatan akan diawali di tingkat desa yang mempertemukan berbagai elemen desa dan petani hutan dalam forum Musyawarah Desa (Musdes) di empat desa.
Selanjutnya dilaksanakannya Musyawarah Antar Desa (MAD) yang mempertemukan empat desa. Kemudian dilakukan penyusunan dokumen rencana pembangunan tahun 2023 hingga tahun 2028.
"Terakhir dilanjutkan penetapan melalui peraturan wali kota dan pembentukan tim koordinasi pembangunan kawasan perdesaan (BKAD)," katanya
Langkah awal dilakukan Identifikasi lahan di kawasan, berlanjut identifikasi petani hutan, pembuatan peta kerja, pelaksanaan penanaman kopi, pendampingan budidaya, pendampingan pasca panen.
"Serta yang terpenting memfasilitasi akses pasar agar program ini tidak mengurangi pendapatan petani dan bisa menambah. Sehingga untuk langkah awal dilakukan percontohan penanaman kopi seluas 10 hektare," katanya.