Terdapat Kasus Anak Stunting di 57 Kelurahan di Kota Malang

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif
Sumber :
  • Viva.co.id

Malang – Di Kota Malang, total dari 57 kelurahan atau 5 kecamatan yang ada terdapat anak-anak mengalami stunting. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif. 

Cegah Stunting Lewat Seni, Lomba Drama di Alun-Alun Kota Batu Bawa Pesan Penting

Husnul menyampaikan angka stunting di Kota Malang secara menyeluruh yakni 9,6 persen. Angka itu didapatkan setelah dilakukan pengukuran kepada 39 ribu balita (bayi dibawah lima tahun) dengan membandingkan antara tinggi badan dengan umur.

Dari angka tersebut, wilayah Kecamatan Lowokwaru seperti Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Merjosari dan Kelurahan Tlogomas angka stunting cukup tinggi. 

Peringati Hari Sanitasi, Mas Adi Tekankan Perubahan Mindset

"Rata-rata hampir semua ada, 57 kelurahan itu ada semua, cuma stuntingnya ada 2 koma berapa persen, 3 koma berapa persen. Ada yang tinggi di daerah Kecamatan Lowokwaru misalnya di Ketawanggede, Sumbersari, Merjosari, Tlogomas angka stuntingnya diatas 10 persen," kata Husnul pada Selasa, 9 Agustus 2022. 

Berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Malang untuk Kota Malang menuju zero stunting. Salah satunya, pemberian makanan tambahan untuk perbaikan gizi terhadap balita yang tidak mengalami stunting. 

Begini Strategi Mundjidah-Sumrambah Tangani Stunting di Jombang

"Supaya tidak stunting, kemudian dilakukan surveilans bulan timbang setiap bulan itu, sehingga jangan sampai ada calon stunting kalau sudah berat badannya di garis merah," katanya. 

Pemkot Malang juga telah menerbitkan SK Walikota Malang Nomor : 188.45/118/35.73.112/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada 28 Maret 2022. 

Surat ini bertujuan agar TPPS dapat mengkoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif.

"Secara konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat kota dan kecamatan. Ketuanya Pak Wawa, wakilnya tim penggerak PKK, kemudian ada dari Dinas Sosial dan Dinkes, juga melalui peran Lurah untuk memberi perhatian atau support khusus ke warganya yang kena stunting," katanya.