Camat Bareng Perintahkan Pemdes Perbaiki Jalan Desa di Jombang yang Rusak
- Elok Apriyanto/Jombang
Jombang, VIVA – Rusaknya bangunan rabat beton jalan desa di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendapat perhatian dari pemerintah.
Bahkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Camat Bareng, sempat meninjau ke lokasi jalan rabat beton yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BK) tahun 2024.
Dari hasil peninjauan tersebut, pihak pemerintah Desa diperintahkan untuk melakukan perbaikan jalan Desa itu.
"Saya sudah ke lokasi, melihat langsung dan kami memerintahkan ke pak Kades untuk perbaikan," kata Camat Bareng, Usman, Kamis, 23 Januari 2025.
Ia pun menyebut bahwa pada saat meninjau ke lokasi jalan rabat beton itu, terdapat kerusakan. "Ya memang ada kerusakan seperti ada yang mengelupas, sedikit-sedikit, dan untuk itu kita perintahkan ke pak Kades untuk dilakukan perbaikan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Banjaragung Hasan Sulaiman mengatakan bahwa jalan rabat beton yang mengalami kerusakan bakal dilakukan perbaikan.
"Kemarin dari Kecamatan dan DPMD sudah turun. Dan rencananya kita akan lakukan pembenahan ya," tuturnya.
Ia pun menjelaskan bahwa perbaikan jalan rabat beton yang menelan anggaran Rp200 juta dari Keuangan Khusus (BK) tahun 2024 ini akan secepatnya diperbaiki.
"Insya Allah secepatnya, ini sudah mulai dipesankan material. Kayaknya ya gak banyak materialnya, karena itu kan untuk memperbaiki yang rusak karena terkikis air," katanya.
Saat ditanya dari manakah anggaran tersebut, ia mengaku anggaran tersebut diambil dari swadaya masyarakat. Untuk besarannya ia mengaku tidak hafal.
"Anggarannya dari swadaya mas, kalau besarannya berapa saya kurang paham, bisa langsung tanyak ke TPK," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belum setahun, bangunan rabat beton jalan desa di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BK) tahun 2024, rusak.
Rusaknya bangunan yang baru saja selesai dikerjakan itu, diduga dikarenakan adanya kualitas pengerjaan proyek yang buruk dan amburadul.
Menurut keterangan DA warga setempat, proyek bangunan itu menelan anggaran Rp200 juta bersumber dari BK tahun 2024.
"Itu baru tahun kemarin bangunan jalannya, tapi sudah rusak di beberapa bagian," kata DA sembari mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan, Kamis, 16 Januari 2025.
Ia menegaskan, kondisi jalan saat ini sudah banyak mengalami kerusakan. Selain retak-retak, kondisi cor banyak yang mengelupas. Warga menduga ada permainan antara pihak Desa dengan pelaksana pekerjaan, demi mencari keuntungan sendiri.
"Bangunanya sudah banyak yang retak dan mengelupas. Kayaknya ya ada permainan antara kades sama TPK nya, biasa nyari untung sendiri," ujarnya.
Saat ditanya apakah warga mengetahui bila pelaksanaan pekerjaan tersebut memang asal-asalan, ia menyebut sebagian warga memang menduga bahwa pembangunan jalan tersebut asal-asalan. Sehingga, pembangunan jalan tersebut mudah rusak.
"Ya mungkin pekerjaannya asal-asalan sehingga mudah rusak. Biasa ada kong kalikong antara Desa sama TPK," tuturnya.