Pra MLB, Sejumlah Tokoh NU Berkumpul di Jombang Lakukan Musyawarah hingga Berziarah
- VIVA Malang (Elok Aprianto/Jombang)
Jombang, VIVA – Sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul di Ponpes Mamba'ul Ma'arif, Denanyar Jombang, Jawa Timur, untuk bermusyawarah dan ziarah ke makam para pendiri NU.
Pertemuan yang dikemas silahturahmi ini merupakan kegiatan pra Muhtamar Luar Biasa (MLB) NU, yang rencananya digelar tahun depan.
Sejumlah tokoh NU yang pernah menjabat sebagai ketua PWNU dari berbagai daerah berkumpul di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar.
Salah satunya yakni H. Teguh Rusli Ahmad Ketua PWNU Provinsi Riau 2021-2026 yang menjadi anggota pra MLB NU, juga turut hadir ke Jombang.
Kepada sejumlah jurnalis, Rusli menjelaskan bahwa dari pertemuan silahturahmi atau tepatnya pertemuan pra MLB NU, menghasilkan beberapa point penting yang harus disampaikan ke masyarakat khususnya warga Nahdliyyin.
"Saya bersyukur dalam ikut menyukseskan pra Muhtamar Nahdlatul Ulama yang ada di Jombang ini," kata Rusli, Sabtu, 21 Desember 2024.
Lebih lanjut ia menyampaikan pra MLB NU ini adalah kegiatan untuk menyampaikan aspirasi daerah yang nantinya bisa ditampung, oleh presidium sebagai mediator.
"Untuk menyalurkan seluruh aspirasi-aspirasi kawan-kawan PWNU, PCNU yang selama ini merasa dizolimi oleh PBNU. Baik cara mereka menjalankan organisasi, maupun cara mereka memberikan sanksi," ujarnya.
"Termasuk menghabisi mereka orang-orang yang dianggap tidak mendukung Gus Yahya di (Muhtamar) Lampung kemarin. Yang itu sudah ditarget dari awal," tutur Rusli.
Untuk itu, sambung Rusli, dalam pra MLB itu beberapa tokoh yang hadir meminta agar pada MLB NU, untuk memberhentikan pengurus PBNU saat ini.
"Di dalam Muhtamar luar biasa otomatis memberhentikan, Rois'am, ketua umum, khatib'am beserta sekjen. Dan kita akan susun kembali (PBNU) dengan orang-orang yang berintegritas, sesuai dengan yang diamanatkan oleh para pendiri NU ini," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh tokoh Nahdliyyin dari Bangka Belitung, Achmad Ja'far Shidiq.
Menurut Ja'far, ada beberapa point yang dihasilkan dari pertemuan pra MLB di Jombang, yakni salah satunya adalah memberhentikan Saifulloh Yusuf atau Gus Ipul dari jabatan sekien PBNU.
"Point yang dilaksanakan dari MLB saat ini, yang pertama meminta kepada Gus Ipul agar mundur dari jabatan sebagai sekretaris jenderal PBNU, agar beliau fokus untuk menjadi menteri sosial," ujarnya.
Selanjutnya, para delegasi NU dari seluruh Indonesia, maupun luar negeri, sudah sowan ke para Masyayikh yang ada di Jawa Timur untuk meminta nasehat dan saran.
"Selanjutnya yang ketiga pra MLB NU ini agar kita menjalin cinta kasih sayang, rukun, bersatu dan tidak berkonflik, artinya ini perintah dari para Masyayikh," tuturnya.
Kemudian, pra MLB ini juga menginventarisir nama-nama Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang nantinya secara rahasia akan diusulkan oleh PWNU dan PCNU, termasuk PCINU di dunia.
"Pelaksana Muhtamar paling cepat akan digelar pada bulan Januari tahun depan, dan selambat-lambatnya di bulan Syawal," katanya.
Tak hanya itu, ia mengaku bahwa ada beberapa daerah yang menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah digelarnya MLB NU, untuk mengganti pengurus saat ini.
"Ada beberapa tempat yang sudah siap untuk menjadi tuan rumah MLB NU, yaitu Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon, dan Yogyakarta," ujarnya.
Sementara itu, Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU), KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan bahwa, dalam rangkaian pra MLB NU, para anggota dan panitia juga melakukan ziarah ke makam para pendiri NU.
"Ya tujuannya untuk menjaga spirit kami, agar tetap ikhlas, agar terus apa yang kita lakukan ini tidak ada niat lain kecuali untuk meneruskan cita-cita beliau-beliau ini," tuturnya.
Tak hanya itu, pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif ini juga menegaskan bahwa dalam NU, tidak hanya dibutuhkan usaha secara lahiriah, namun juga upaya batiniyah.
"Di NU itu tidak hanya ikhtiar dhohir, tapi juga butuh ikhtiar batin dengan kita berziarah, kita mengambil inspirasi, perjuangan beliau, kita juga berharap kalau ada hal yang salah kita diingatkan beliau melalui berbagai cara mungkin," kata Gus Salam.
"Dan kalau yang kita lakukan ini adalah kebenaran, maka akan juga mendapatkan kemudahan karena barokah dan wasilah beliau (KH Bisri Syansuri)," ujar Gus Salam.