Delapan Kios di Bantaran Sungai Gembong Ambrol, Tak Ada Korban Jiwa
- Ist (Hari Mujianto/Pasuruan)
Pasuruan, VIVA – Musibah menimpa sejumlah pedagang di Kota Pasuruan. Delapan lapak kios yang berdiri di bantaran Sungai Gembong, tepatnya di Jalan Martadinata Kelurahan Mayangan Kecamatan Panggungrejo, ambrol pada Rabu pagi, 18 Desember 2024. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Berdasarkan keterangan warga, Bayu, peristiwa ini terjadi sekira pukul 06.00 WIB. Sebelumnya, tanda-tanda kerusakan sudah terlihat pada pondasi bangunan kios, terutama di bagian belakang yang langsung berbatasan dengan aliran Sungai Gembong.
"Retakannya cukup parah sampai ke bawah," tutur Bayu.
Kapolsek Purworejo, Kompol Mulyono, menjelaskan bahwa penyebab utama ambrolnya kios-kios tersebut adalah abrasi pada pondasi tanggul penahan tanah (plengsengan). Kondisi tanah yang terus tergerus air sungai membuat fondasi bangunan tidak mampu lagi menahan beban di atasnya.
"Karena abrasi yang cukup parah, tanah menjadi tidak kuat menahan beban bangunan di atasnya," ujar Mulyono.
Sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian telah melakukan sterilisasi di lokasi kejadian. Beruntung, saat kejadian seluruh kios dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan RT, RW, dan instansi terkait untuk memastikan situasi tetap kondusif," kata Mulyono.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama mereka yang beraktivitas di sekitar bantaran sungai. Abrasi merupakan fenomena alam yang perlu diwaspadai, terutama pada musim penghujan. Pembangunan di daerah rawan abrasi harus memperhatikan aspek keamanan dan kelestarian lingkungan.