Jasad Pemuda yang Tenggelam saat Selamatkan Bibit Padi di Jombang Ditemukan

Upaya BPBD Kabupaten Jombang lakukan pencarian korban
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVAJasad Dedy Teguh Harianto (26 tahun) warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang hanyut saat menyelamatkan bibit tanaman padi di Sungai Avur Watudakon pada Sabtu 7 Desember 2024 kemarin, akhirnya ditemukan.

Alasan 24 Anggota Polres Jombang Diganjar Penghargaan dari Kapolres

Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Dias Quintas mengatakan bahwa jasad calon pengantin itu, ditemukan di hari ke dua pencarian pada Minggu, 8 Desember 2024 pagi, sekitar pukul 10.00 WIB.

"Jadi benar beberapa menit yang lalu jasad korban sudah ditemukan," kata Wiku.

Disperta Belum Bisa Bantu Bibit Tanaman Padi saat Petani Jombang Menjerit Terdampak Banjir

Lebih lanjut ia menjelaskan menjelaskan Dedy ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dan lokasi penemuan jasadnya itu, juga masih berada di sekitar temat ia terakhir hilang.

"Posisinya tidak jauh dari titik dia tenggelam, tadi tim melakukan manuver perahu beberapa kali, setelah itu korban muncul dari dalam sungai," ujarnya.

Bayi yang Dibuang di Jombang, Ditemukan Warga saat Akan Beli Tahu

Wiku menyebut setelah dilakukan evakuasi dari dalam avour, korban langsung dibawa ke rumah duka, oleh pihak keluarga. Selain itu, aparat kepolisian, kini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jadi ini tadi dari Polsek Kesamben juga sudah datang, melakukan idenfitikasi juga visum, apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau cukup visum di rumah kita belum tahu," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, berupaya selamatkan bibit tanaman padi yang terbawa arus sungai saat banjir, Dedy Teguh Harianto (26 tahun) warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dinyatakan tenggelam.

Dedy bersama Sindi (18 tahun) calon istrinya, sempat tenggelam di aliran Sungai Avur Watudakon saat berusaha menyelamatkan bibit tanaman padi. Beruntung Sindi berhasil diselamatkan ayah kandungnya.

Namun, nasib nahas justru menimpa Dedy. Ia terseret arus Sungai Avur Watudakon yang meluab akibat tingginya curah hujan. Hingga akhirnya Dedy dinyatakan hilang dan kini dalam upaya pencarian oleh tim BPBD kabupaten Jombang.

Arif Budi Aji, Kepala Dusun (Kasun) Watudakon mengatakan, peristiwa nahas yang menimpa Dedy ini berawal dari tiga orang yakni, ayah Dedy, Dedy dan Sindi menuju ke sawah untuk menyelamatkan bibit tanaman padi yang hanyut karena banjir.

"Awalnya satu keluarga ini ke sawah untuk menyelamatkan bibit padi. Nah mereka ini terjun ke sawah yang sedang terendam banjir. Karena arus begitu deras, korban Dedy dan Sindi hanyut. Sindi berhasil diselamatkan ayah Dedy namun untuk Dedy sendiri tak terselamatkan," kata Arif, Sabtu, 7 Desember 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan pengakuan Sindi, korban sempat terlihat tangannya sebelum akhirnya hilang tenggelam, terseret arus Sungai Avur Watudakon.

"Jadi saat menyelamatkan Sindi, Dedy ini masih terlihat tangannya. Akan tetapi tak lama hilang. Dan ayahnya korban, sempat terseret arus tapi kakinya tersangkut kayu, sehingga selamat," ujarnya.

Selanjutnya, sambung Arif ayah korban berusaha menyelamatkan dan mencari namun tak ditemukan. Sebab ketinggian air di lokasi kejadian mencapai 9 meter, dan air juga merendam sawah milik warga.

"Peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 07.15 WIB. Selanjutnya informasi korban tenggelam ini disampaikan ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Kesamben," tuturnya.