Pamsimas Tahun 2022 di Sumbermulyo Jombang Mangkrak, Dewan Dorong APH Turun Tangan
- Elok Apriyanto/Jombang
Jombang, VIVA – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang menelan anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp300 juta di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mangkrak.
Hal ini membuat wakil rakyat di gedung DPRD Jombang, geram. Untuk itu wakil rakyat melalui Komisi C DRPD Jombang, mendorong aparat penegak hukum (APH) turun tangan.
"Komisi C memang belum mendapat laporan terkait mangkraknya proyek Pamsimas di Sumbermulyo," kata Mas'ud Zuremi anggota Komisi C DPRD Jombang , Minggu, 1 Desember 2024.
Meski demikian, ia mengaku bahwa proyek yang bersumber dari anggaran APBN itu tidak berfungsi selama dua tahun tepatnya di 2022 ini, pasti terdapat kejanggalan pada proyek itu.
"Tentunya kami mendorong APH untuk melakukan penyelidikan terkait program ini," ujar politikus PKB senior ini.
Terlebih lagi, sambung Mas'ud anggaran yang digelontorkan juga cukup besar yakni Rp300 juta. Sehingga apabila proyek tersebut tidak berfungsi tentunya merugikan masyarakat.
"Pastinya ini merugikan masyarakat maupun negara. Karena program tersebut tidak berfungsi sebagaiana mestinya," tuturnya.
Ia pun menegaskan, berdasarkan informasi yang didapat dibangunnya proyek Pamsimas di desa tersebut lantaran banyak industri tahu. Sehingga banyak sumur warga yang tercemar.
"Akan tetapi kondisi di lapangan malah mangkrak. Itu sama saja muspro," kata Mas'ud.
Untuk itu, ia juga meminta dinas terkait dalam hal ini dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) tidak tinggal diam. Pihaknya juga harus melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait tidak berjalannya proyek tersebut.
"Dinas juga harus melakukan komunikasi dengan kementerian. Terkait mangkraknya proyek ini," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2022, dari Kementerian PUPR di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, mangkrak.
Proyek program Kementerian PUPR untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat yang menelan anggaran 300 juta rupiah itu mangkrak, karena sambungan rumah (SR) sebanyak 102 sambungan hanya terpasang 6.
Kepala Desa (Kades) Sumbermulyo, Fuad membenarkan bila Pamsimas tahun 2022 dari Kementerian tak bisa berfungsi lantaran SR ke rumah warga belum terpasang sejak proyek berjalan hingga kini di tahun 2024.
"Iya mas belum berfungsi, ya karena SR nya dari 102 SR masih terpasang 4," kata Fuad, Selasa 26 November 2024.
Saat ditanya apa yang menjadi kendala terhentinya pemasangan SR itu, ia mengaku bahwa pemasangan SR pada Pamsimas di Desanya itu tidak seperti pemasangan SR di desa lainnya. Dimana menurut Fuad, biasanya pemasangan SR itu berjumlah 4 sampai 6 titik.
"Ya kan waktu pemasangan SR nya, tidak seperti di Desa lainnya, umumnya itu 5 sampai 6, lah di Desa saya ini 102 SR, kan gak umum, jadi gak terpasang yang 96 SR," ujarnya.
Meski demikian ia mengaku bahwa tim Keswadayaan Masyarakat (KKM) di Desanya tak pernah bersosialisasi dan berkomunikasi dengan Desa, sehingga ia tak mengetahui kendala utama tidak terpasangnya puluhan SR itu.
"Ya pihak desa itu gak disosialisasi sama KKM, tau-tau saya pernah lihat anggaran untuk SR itu ada Rp28 juta, tapi tiba-tiba diserahkan saya tinggal Rp6,5 juta, dan SR nya belum juga terpasang," tutur Fuad.
Meski demikian, Fuad mengatakan bahwa pipa jaringan sepanjang 150 meter sudah ada dan disimpan di kantor Desa, lantaran belum terpasang.
"Pipanya masih ada di kantor Desa, disimpan sepanjang 150 meter, kalau uangnya tinggal Rp6,5 juta," kata Fuad.