Pelajar MA Swasta di Jombang Demo Buntut Dugaan Pencabulan oleh Kepala Sekolah
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Ia menyebut tindakan yang dilakukan oknum kepala sekolah dan ketua yayasan itu sudah dilakukan berulang kali. Namun, para siswa siswi hingga guru tidak ada yang berani untuk mengungkapkan.
"Dulu kami sempat mogok sekolah satu hari. Sebenarnya target kami satu minggu, tapi karena ketahuan, jadi kami masuk lagi. Itu para guru yang disalahkan oleh ketua yayasan. Kami kasihan kepala guru-guru," tuturnya.
Alhasil, aksi unjuk rasa ini merupakan puncak kemarahan para pelajar. Para siswa juga berencana tidak masuk sekolah sampai ketua yayasan dan oknum kepala sekolah itu diganti.
"Kami tidak akan masuk sekolah dulu sebelum ketua yayasan dan kepala sekolah ini diganti. Sampai kapan waktunya? Sampai keduanya diturunkan dari jabatannya," katanya
Sementara itu menurut Fitri (41) wali murid salah satu siswa yang ikut berunjuk rasa, mengatakan kecewa dengan pihak sekolah dan juga yayasan yang tidak memberikan contoh baik pada peserta didik atas adanya beberapa kejadian itu.
"Muridnya itu dicolek-colek, ditepuk pundaknya. Bagaimana itulah tidak pantas, ada yang dilecehkan dan ada tindakan cabul seperti kata anak-anak tadi," ujarnya.
"Terus sama Ketua Yayasan itu juga tindakannya tidak pernah menunjukkan sikap akhlakul karimah. Kami sebagai wali murid juga merasa seperti itu karena untuk anak-anak kami ini tidak baik ujungnya," tuturnya.