DPRD Kota Malang : RS Hermina Sebaiknya Minta Maaf Terbuka Dalam Kasus Penolakan Pasien
- Viva Malang/Uki Rama
Malang, VIVA – DPRD Kota Malang meminta Rumah Sakit Hermina untuk meminta maaf secara terbuka ke masyarakat dalam kasus penolakan pasien karena bed penuh. Apalagi dalam kasus ini seorang pasien kritis bernama Wahyu Widianto meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS lain karena tidak tertangani di RS Hermina.
"Sampai saat ini Hermina tidak ada rasa penyesalan dan tidak ada minta maaf. Mereka datang ke keluarga berkali-kali tapi sampai saat ini belum minta maaf," kata anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, Senin, 19 Maret 2024.
Arief mengatakan, seyogyanya dalam kasus ini RS Hermina tidak sekedar menjelaskan ke media massa dan Dinas Kesehatan Kota Malang bahwa mereka membantah anggapan menolak pasien karena bed penuh. Sebab, mereka mengklaim telah menyiapkan bed tanpa sepengetahuan keluarga.
"Kenapa sih mengakui kesalahan untuk perbaikan ke depan kok gak mau. Ini sangat penting sekali bagi masyarakat Kota Malang, terutama bagi rumah sakit agar tidak terjadi lagi," ujar Arief.
Dia juga menyoroti Dinkes Kota Malang yang hanya memberikan imbauan. Seharusnya Dinkes Kota Malang juga mengarahkan RS Hermina untuk memberikan pernyataan maaf kepada keluarga dan publik. Sebab, kasus ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit yang ada di Kota Malang.
"Evaluasi juga bisa mengajak Persatuan Rumah Sakit Indonesia untuk klarifikasi. Kondisi ngomong apa adanya aja lah. Karena penilaian masyarakat dia gak gentle. Ketika mau minta maaf dan menyatakan terbuka kalau ada kekurangan, masyarakat akan memandang kedepan ada perbaikan. Tapi kalau tidak ada permohonan maaf, masyarakat akan menilai jelek," tutur Arief.
Sebelumnya, Wahyu Widianto dibawa ke RS Hermina sekira pukul 18.30 WIB Senin, 11 Maret 2024. Dia dibawa ke rumah sakit itu dalam kondisi kritis karena mengidap diabetes. Namun, di RS Hermina dia ditolak dengan alasan bed penuh.
