Pasien Kritis di Malang Meninggal Dunia Usai Ditolak RS Hermina, Alasan Bed Penuh

Suasana rumah duka Wahyu Widianto di Bareng, Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Nyawa Wahyu Widianto tidak tertolong usai dia tidak mendapatkan perawatan medis awal dari Rumah Sakit Hermina yang ada di Jalan Takuban Perahu, Kota Malang. Warga Jalan Bareng Tenes, Kota Malang itu dinyatakan meninggal dunia setelah keluarga berujung membaw ke rumah sakit lain. 

Pembelaan Arema FC Soal Predikat Tim Liga 1 Paling Sering Dapat Penalti

Cerita ini dituturkan oleh, Calvin tetangga mendiang Wahyu yang turut mengantar ke RS Hermina Kota Malang pada Senin, 11 Maret 2024. Saat itu pukul 18.30 dia mendengar kabar mendiang Wahyu dalam kondisi kritis.

Dia lantas ke rumah Wahyu membantu keluarga mendiang untuk mengantarkannya ke RS Hermina. Jarak rumah Wahyu dengan RS Hermina hanya sekira 200 meter lebih. Karena kondisi kritis Wahyu diantar dengan becak motor menuju RS Hermina. 

Opini : Kemenangan Prabowo Gibran dan Mimpi Indonesia Emas 2045

"Sampai disana ditolak dengan alasan tidak ada bed. Saya ikut mengantar bersama keluarganya," kata Calvin. 

Keluarga mencoba berkomunikasi dengan pihak rumah sakit hingga kedua belah pihak cekcok. Keluarga mendiang Wahyu berharap RS mau menangani pasien atau memberikan pertolongan kesehatan awal. Sedangkan pihak RS bersikukuh menolak pasien dengan alasan bed penuh dan butuh alat untuk pengecekan. 

Dirjen HAM dan Pimpinan UPT Kemenkumham Jatim Kunjungan Kerja ke PT Taspen Cabang Malang

"Keluarga minta dicek dulu karena pasien kritis. RS berasalan tidak bisa karena ngecek ada alatnya. Malah diminta pindah rumah sakit. Keluarga minta dicek, katanya tidak bisa butuh cek jantung dan lainnya itu alasannya," ujar Calvin. 

Keluarga semakin jengkel saat meminta bantuan ambulans agar pasien dibawa ke rumah sakit lain juga berujung penolakan. RS Hermina menolak meminjamkan mobil ambulans dengan alasan tidak ada.

Halaman Selanjutnya
img_title