Dampak Longsor di Sukun, DPUPR-PKP Kota Malang Lakukan Normalisasi dan Bangun Ulang Plengsengan

Plengsengan ambrol di Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA Plengsengan di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang ambrol dan mengancam 6 rumah warga yang ada di atasnya. Plengsengan sepanjang 50 meter dengan ketinggian 9 meter ini ambrol pada Selasa, 5 Maret 2024 kemarin. 

Perusahaan Rokok Asal Korea Investasi Pembangunan Pabrik Senilai Rp6,9 Triliun di Pasuruan

Kepala DPUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto langsung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan normalisasi saluran irigasi. Sejumlah alat berat diterjunkan untuk membersihkan tanah yang menimbun aliran irigasi. 

"Jadi kami melakukan normalisasi sebagai tindaklanjut kedaruratan kebencanaan untuk meminimalisir dampak lanjutan longsor ini," kata Dandung, pada Sabtu, 9 Maret 2024. 

Pembelaan Arema FC Soal Predikat Tim Liga 1 Paling Sering Dapat Penalti

Dandung menuturkan, bahwa area irigasi yang terdampak longsor masuk wilayah Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Jatim. Sedangkan, normalisasi dilakukan agar aliran air tertimbun tanah kembali mengalir. Selain aliran air, plengsengan yang longsor juga akan segera diperbaiki. 

"Rekomendasi kami, plengsengannya nanti dibangun dengan bertingkat. Sehingga memiliki kekuatan di setiap tingkatnya. Kalau langsung dibangun seperti yang lama akan tetap rawan. Kan cukup tinggi juga, 9 meter," ujar Dandung. 

Opini : Kemenangan Prabowo Gibran dan Mimpi Indonesia Emas 2045

Kendala yang dihadapi adalah kontur tanah yang labil karena bekas lahan urukan. Kendala lainnya adalah hujan. Dia menargetkan, normalisasi irigasi yang terimbun material longsor akan rampung dalam 2 hari kedepan. 2 alat berat yang diterjunkan akan dimaksimalkan. 

"Tanahnya labil karena bekas urukan. Ini progresnya sudah mencapai 50 persen. Harapannya 2 hari kedepan selesai. Karena mobilitasnya juga terbatas," tutur Dandung.