Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur pada 4-10 Maret 2024
- Pexels/Nikita Korchagin
Malang, VIVA – Kepala Stasiun Meteorologi Klas 1 Juanda Taufiq Hermawan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur pada periode tanggal 4 sampai 10 Maret 2024.
Taufiq mengatakan, cuaca ekstrem yang berpotensi melanda beberapa wilayah di Jawa Timur ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Taufiq merinci, beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama periode tersebut, yakni Kab. Banyuwangi, Kota Batu, Kota dan Kab. Blitar, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kab. Gresik, dan Kab. Ngawi.
Selanjutnya, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kota dan Kab. Kediri, Kota dan Kab. Malang, Kab. Lamongan, Kab. Lumajang, Kota dan Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Nganjuk, Kab. Bangkalan, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sampang.
Kemudian, Kab. Ponorogo, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep, Kota Surabaya, Kab. Trenggalek, Kota dan Kab. Mojokerto, Kab. Pasuruan, Kota dan Kab. Probolinggo, Kab. Tuban, Kab. Tulungagung, dan Kab. Pacitan.
Ia menjelaskan, saat ini wilayah Jawa Timur berada pada fase peralihan dan akhir musim hujan. Dia mengatakan, suhu muka laut di perairan Jawa Timur hangat, pola pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Timur, serta didukung dengan kondisi atmosfer yang labil dan lembab mulai lapisan bawah hingga atas dapat menyebabkan penumpukan massa udara basah sehingga terbentuk awan-awan konvektif yang massif di wilayah Jawa Timur.
”BMKG Juanda menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa mewaspadai terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan,” kata Taufiq dalam imbauannya.
Dia menambahkan, untuk wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing juga diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut.
Menurutnya, bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dapat berpotensi terjadi jika wilayah tersebut dilanda hujan dengan intensitas sedang-lebat dengan durasi waktu yang panjang.
”Bagi masyarakat yang sedang berkendara, perlu untuk mewaspadai terkait jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Taufiq, BMKG Juanda juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar.
”Pantau juga informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011,” ucapnya.