7 Ribu Bibit Pohon Disebar Demi Kembalikan Ekosistem Arjuno-Welirang Pasca Karhutla

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberikan bibit pohon.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

Batu, VIVA – Pasca terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), ekosistem di wilayah Gunung Arjuno-Welirang terjadi kerusakan. Hampir 4.850 hektar vegetasi dan ekosistem di dalamnya luluh lantah.

Bawaslu Kota Batu Tangani Dugaan Pelanggaran Administrasi hingga Pidana

Untuk itu Pemprov Jatim pun serius mengembalikan ekosistem tersebut. Salah satu caranya yaitu membagikan 7.000 bibit pohon kepada masyarakat peduli api saat acara Sapa Masyarakat Konservasi di Pemandian Air Panas Cangar, Desa Sumber Brantas, Kota Batu, Minggu 24 Desember 2023.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pohon-pohon yang dibagikan itu akan ditanam untuk rehabilitasi Gunung Arjuno-Welirang pasca terbakar. Dimana sebelumnya, pada Agustus lalu telah dilakukan upaya gabungan bersama BNPB, stakeholder terkait dan seluruh elemen masyarakat untuk memadamkan api. 

Paslon NH Siap Blusukan ke Kampung, Bangun Kota Batu dari Akar Rumput

"Proses pemadaman itu, tidak bisa hanya mengandalkan proses secara alami. Maka kami disupport berbagai pihak tersebut untuk melakukan pemadaman karhutla," katanya. 

Setelah proses pemadaman rampung, masih ada tugas lain menanti yaitu mengembalikan ekosistem. Selain secara manual dengan melakukan penanaman 7.000 bibit pohon. Juga akan dilakukan aeroseeding, merupakan teknik penanaman dengan cara penaburan benih dari udara menggunakan pesawat terbang atau helikopter. 

Sektor Pendidikan Pondasi Tumbuhkan Budaya Anti Korupsi

"Tahun 2019 lalu aeroseeding sudah pernah kami lakukan. Dibantu oleh armada dari Lanud Abdurrahman Saleh. Hal ini akan kami lakukan lagi untuk mengembalikan ekosistem Gunung Arjuno-Welirang," ujarnya. 

Jika kerhutla itu disebabkan oleh alam, maka harus dibangun adaptasi yang lebih kuat dengan alam. Namun jika disebabkan karena perilaku manusia semua pihak harus bersama menjaga daya dukung alam dan lingkungan. 

"Jaga hutan kita. Ini adalah paru-paru dunia. Maka membangun kembali komitmen untuk bisa mengembalikan ekosistem hutan adalah hal utama. Terus menjaga hutan dan melestarikan hutan," katanya.

Terlebih Gubernur Jatim ini menceritakan bila dirinya dulu ketika masih muda sering kali naik gunung. Makanya saat terjadi Karhutla ia sempat menangis, pasalnya sangat sayang kepada hutan dan pegunungan.

"Kemarin saya sempat menangis waktu kebakaran. Saya juga ingin nanti koordinasi dengan Kementerian KLHK membuat posko Manggala Agni di wilayah Jatim segera terwujud. Karena tiga besar yang menjadi langganan bencana alam di Jatim salah satunya adalah karhutla," tuturnya. 

Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi menambahkan, diperkirakan aeroseeding akan dilakukan pada Bulan Januari mendatang. Untuk saat ini, benih-benih yang akan ditebar di lereng Arjuno-Welirang sudah siap. 

"Untuk armada pesawatnya akan dikoordinasikan oleh Kalaksa BPBD Jatim. Aeroseeding dilakukan karena ada punggung-punggung yang tidak bisa dicapai menggunakan tenaga personel kami," tuturnya. 

Kebakaran di Gunung Arjuno tercatat sebagai salah satu bencana ekologis terbesar di wilayah ini. Api yang berkobar sejak akhir Agustus telah merusak ekosistem, mengancam flora dan fauna serta kehidupan masyarakat sekitar.

"Pemadaman yang dilakukan melalui water bombing dan metode manual akhirnya membuahkan hasil setelah lebih dari dua minggu pertarungan sengit melawan api," katanya.

Kerusakan yang diakibatkan oleh Karhutla ini tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik hutan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

"Ekosistem yang rusak berdampak pada keberlangsungan flora dan fauna setempat, serta mengganggu aktivitas masyarakat yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka," tuturnya.