Disparta Kota Batu Gelar Diskusi Anti Bullying Anak

Diskusi anti bullying yang digelar oleh Disparta Kota Batu.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Minimalisir aksi bullying di Kota Batu, Dinas Pariwisata Kota Batu menggelar diskusi Diskusi bertajuk 'Bullying : Mengapa Harus Terjadi?' di Gedung HAM Kota Batu, Kamis 21 Desember 2023.

Tak Transparan, Masyarakat Menilai Kunker DPRD Kota Batu Kurang Bermanfaat

Hal itu dilakukan karena kasus perundungan atau bullying pada anak-anak masih terus bergulir. Setidaknya, sudah ada 10 kasus bullying yang terjadi di Kota Batu, Jawa Timur selama 2023. Tidak jarang, aksi bullying ini juga kerap mengarah ke tindak pidana.

Dalam diskusi tersebut dihadiri dua narasumber yaitu Sayekti (Psikolog) dan Naily Iriani (Advokat). Diskusi juga dihadiri Telewicara, KPAI, Hakim Adhoc dan testimoni pelaku, korban dan keluarga perundungan.

Ekspansi ke Pasuruan, Fitness Plus Indonesia Sediakan Ruangan Gym Khusus Wanita

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan bila maraknya kasus bullying harus ditekan dengan memperluas wawasan pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) oleh semua pihak. Sedikitnya, sudah ada 10 kasus bullying terjadi pada anak di 2023 ini.

"Korban bullying ini kasihan sekali. Ada yang bahkan sampai trauma, gak berani cerita ke siapa-siapa. Nah maka dari itu dari diskusi ini akan dibahas apa dan bagaimana yang harus dilakukan orang tua untuk menekan kasus bullying ini,'' katanya.

Konser Tunggal Primitive Chimpanzee Sukses Obati Kerinduan Pecinta Musik Bawah Tanah di Malang

Dalam diskusi ini juga melibatkan anak-anak pelajar SMA termasuk orang tua. Harapannya mereka bisa aware dengan masalah bullying dan ikut melakukan penguatan dan pencegahan kasus bullying di lingkungan masing-masing

"Maka dari itu, kita juga mengenalkan pendidikan HAM ini kepada anak-anak. Sekaligus juga untuk mengenalkan Museum HAM ini ada juga di Kota Batu,'' tuturnya.

Dalam diskusi itu juga menampilkan seni teater dari Teater Pandu SMA Negeri 1 Kota Batu sebagai bagian dari upaya mengembangkan geliat kesenian di Kota Batu yang digawangi anak-anak muda.

"Selain kenalkan adanya Museum HAM, kami juga ingin mewadahi teater di Kota Batu agar mendapat perhatian lebih," tuturnya.