Nenek di Jombang Jatuh ke Sumur Hingga Meninggal Dunia saat di Kamar Mandi

Polisi saat olah TKP di lokasi kejadian.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Seorang nenek Kasiatin (73 tahun) asal Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia usai terjatuh ke dalam sumur.

Buru Pelaku Pembacokan di Depan SPBU, Polisi di Jombang Bentuk Tim Gabungan

Ia terjatuh saat hendak pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun, nahas ia terjatuh ke dalam sumur saat istirahat lantaran merasa pusing.

Farida Puspita Sari (42 tahun) salah satu anak korban mengatakan, pada pukul 08.30 WIB, ibunya hendak ke kamar mandi, untuk buang air kecil. Setelah dari kamar mandi, ibunya mengeluh kecapekan.

Ribuan Narapidana Lapas Kelas I Malang Ikut Coblosan Pilkada 2024

"Dari kamar mandi itu mengeluh capek, karena sudah tua, setelah itu orangnya beristirahat di bibir sumur karena merasa pusing dan tiba-tiba tercebur ke dalam sumur," ujarnya, Kamis, 14 September 2023.

Setelah mengetahui ibunya masuk ke dalam sumur, ia bergegas melaporkan peristiwa tersebut ke kerabatnya, dan polisi.

Cagub dan Cawagub Jatim Ikut Nyoblos di Kampung Halaman di Jombang

"Sekitar pukul 08.45 WIB, saudara saya lapor ke polisi di Polsek Mojoagung," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Mojoagung, Kompol Bambang Setyo Budi membenarkan adanya peristiwa tersebut, menurut Bambang, anggota Polsek Mojoagung mendatang lokasi kejadian, dan melakukan olah TKP.

"Usai menerima laporan warga, anggota Polsek dan BPBD Jombang mendatangi TKP, untuk mengevakuasi korban. Sesampainya di lokasi, anggota bersama dengan BPBD, dan dibantu warga akhirnya mengevakuasi korban, untuk dilarikan ke Puskesmas Miagan," tutur Bambang. 

Dari hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Miagan Jombang, diketahui korban meninggal dunia saat berada dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Setibanya di Puskesmas Miagan, korban dilakukan periksaan namun tidak berselang lama korban meninggal dunia. Dan dari hasil pemeriksaan visum luar oleh dokter tidak ditemukan luka atau tanda-tanda bekas penganiayaan atau kekerasan," kata Bambang.

Bambang mengatakan, dari pihak keluarga korban, mengaku menerima peristiwa yang dialami korban. Keluarga sepakat menganggap peristiwa itu sebagai musibah.

"Pihak keluarga telah mengikhlaskan atas meninggalnya korban dalam kejadian tersebut. Dan pihak keluarga mohon tidak dilakukan autopsi melainkan hanya pemeriksaan luar saja, dan mohon korban untuk segera bisa di makamkan," ujar Bambang.