Dianggap Jadi Biang Kerok Bentrokan, Puluhan Tugu Persilatan di Jombang Dibongkar

Pembongkaran Tugu Persilatan di Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Dianggap sebagai biang kerok terjadinya kerusuhan antar perguruan silat. Puluhan Tugu persilatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai dirobohkan.

Pasangan Incumbent Usung Program Mobil Operasional Desa, Begini Respon Warga Jombang

Dari 68 tugu persilatan yang berdiri diatas lahan milik pemerintah. 10 tugu persilatan dirobohkan pada Selasa, 5 September 2023.

Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan mengaku, penertiban tugu persilatan ini merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemerintah daerah melalui Kisbangpol, Polisi dan anggota seluruh perguruan silat di Jombang. 

Kerjasama dengan Kantor Bea Cukai, Pemkab Jombang Serius Kelola DBHCHT

Dimana dalam kesepakatan itu, terdapat salah satu poin penting yakni kebijakan pembongkaran tugu persilatan, oleh masing-masing perguruan silat dan dibantu dengan aparat kepolisian.

"Hasil kesepakatan Forkompinda melaksanakan penertiban dan pembongkaran tugu-tugu pencak silat yang berdiri diatas tanah milik pemerintah," kata Hari.

Banyak Proyek Gedung SMPN di Jombang Tak Rampung, DPRD Pertanyakan Kinerja Konsultan Pengawas

Dengan dibongkarnya tugu persilatan ini, Polres Jombang berharap terciptanya situasi kondusif keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Santri.

"Untuk mengantisipasi ya. Karena dengan adanya tugu ini, dapat memantik perseteruan antara perguruan pencak silat. Yang dimana akan menimbulkan potensi kerawanan, dan gangguan Kamtibmas," ujarnya.

Ia mengaku pembongkaran tugu-tugu pencak silat ini, dilakukan sendiri oleh perguruan silat PSHT cabang Jombang. Dari 68 titik tugu persilatan yang ada di Jombang, baru 10 tugu yang dirobohkan, sisanya dalam waktu dekat. 

"Dari rekan-rekan PSHT melaksanakan pembongkaran secara mandiri dan kami bantu dan alhamdulilah kegiatan penertiban berjalan lancar. Rencananya ada 10 sampai 11 titik yang kita tertibkan hari ini. Ada 68 titik, dan nanti tentunya akan dilakukan secara bertahap ya. Nanti ini (pembongkaran) akan dilakukan terus ya. Sehingga di Jombang dinyatakan bersih dari tugu persilatan," tuturnya. 

Tidak ada penolakan dari pembongkaran yang dilakukan. Dia mengaku pembongkaran didasari dengan komunikasi yang intens dengan para ketua perguruan pencak silat, sehingga tidak ada penolakan dari pembongkaran tugu-tugu persilatan ini.

"Ndak ada ya. Karena kita selalu komunikasi, kita selalu musyawarah dimana endingnya demi terciptanya situasi masyarakat yang kondusif," ujar Hari. 

Sementara itu, anggota PSHT Jombang, Arisuddin mengaku terkait pembongkaran tugu persilatan PSHT di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, memang atas hasil kesepakatan antara PSHT cabang Jombang dengan pihak Forkompinda.

"Memang kita lakukan secara sukarela, secara kesadaran dari kami juga. Karena selama ini, tugu ini sebagai salah satu pemicu terjadinya konflik antar perguruan. Sehingga kami dari PSHT secara sadar dan mendapat himbauan dari pemprov, untuk melakukan pembongkaran mandiri," kata Aris.

Dia mengaku tidak merasa dirugikan dengan adanya pembongkaran tugu persilatan PSHT itu. Dia mengaku tidak ada yang dirugikan dari seluruh anggota PSHT Jombang.

"Tidak, tidak merasa dirugikan. Karena ini untuk mencegah terjadinya konflik antar perguruan di kabupaten Jombang," ujarnya.

Perlu diketahui pembongkaran tugu persilatan juga dilakukan di wilayah Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.