Musim Kemarau, ISPA di Jombang Capai Puluhan Ribu Kasus
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Jumlah kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mencapai puluhan ribu kasus.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, sejak bulan Januari hingga Juli tahun 2023, terdapat 31.014 kasus ISPA.
Banyaknya kasus ISPA ini disebabkan adanya musim kemarau panjang seperti saat ini yang melanda kota santri.
Direktur RSUD Jombang, dr Ma'marotus Sa'diyah, menjelaskan cuaca panas yang diakibatkan musim kemarau, membuat daya tahan tubuh menurun. Sehingga memudahkan seseorang terkena ISPA.
"Cuaca yang memang kemarau banget kayak gini ya, membuat daya tahan tubuh orang kan jadi turun. Karena kurang minum, kurang istirahat, aktivitas tetap tinggi. Panas sekali mudah dehidrasi, terus virus juga mudah berkembang ya," katanya, Jumat 25 Agustus 2023.
Selain itu, ia menyebut ISPA ini sangat mudah sekali menular. Namun tingkat fatalitasnya rendah.
"Orang kena ISPA itu, teman-teman satu kelas bisa kena juga, kalau daya tahan tubuhnya kurang ya. Dan ini kembali ke daya tahan tubuh sih sebenarnya. Kalau karena polusi gak juga ya, karena ini karena virus penyebabnya. Penyebarannya cepat, tapi mortalitinya kecil," ujarnya.
Untuk penanganan awal ISPA, harus diberikan obat antibiotik. "Harus minum obat ya. Jadi ini bukan sekedar batuk ya. Tapi ini ada batuk, pilek dan panas, makanya harus diberi obat antibiotik sesuai dengan saran dokter," tuturnya.
Tak hanya meminum obat antibiotik, seseorang yang terkena ISPA harus menjaga daya tahan tubuh, dengan istirahat dan makan teratur.
"Harus minum air putih yang banyak, terutama air hangat ya, makan yang banyak, tidur cukup dan istirahat yang cukup," katanya.
Untuk ISPA, jarang ada kasus yang menyebabkan kematian. Namun, bila disertai penhemoni bisa berakibat fatal.
"Kalau ada penhemoni, itu kan sampai ada sesak (nafas), kalau sampai sesak bisa meninggal ya. Kalau sesaknya parah. Apalagi kalau ada penyakit-penyakit tambahan, sangat beresiko," ujarnya.
Saat ditanya berapa jumlah pasien ISPA yang dirawat di RSUD Jombang, ia mengaku sejak minggu kemarin ada 4 pasien ISPA.
"Kalau seminggu ini, itu ada 4 kasus. Ya rata-rata 1, sampai 2 orang di poli paru. Itu pun tidak murni ISPA, sudah ada penyakit penyertanya, kayak penhemoni, atau asma," tuturnya.