Pria Pengendara Motor di Jombang, Tertabrak Kereta Api Hingga Tubuhnya Hancur

Evakuasi korban oleh warga dan polisi.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Seorang pria pengendara sepeda motor tewas seketika usai tertabrak Kereta Api Bima jurusan Surabaya - Gambir, di perlintasan tanpa palang pintu yang ada di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu, 11 Juli 2023 malam.

Pabrik Tas Rajut Kaboki Pasuruan Terbakar Hebat, Pembakar Ditangkap Polisi

Akibat peristiwa itu, petugas bersama warga sekitar kejadian melakukan penyisiran hingga Kamis, 12 Juli 2023 dini hari. Mereka mencari tubuh korban yang tertabrak kereta api karena tercecer di sepanjang rel kereta hingga satu kilometer.

Kapolsek Sumobito, AKP Sulaiman, mengatakan, awalnya anggota Polsek Sumobito mendapatkan laporan dari Polsuska, terkait adanya seorang warga yang tertabrak KA.

Taekwondo Piala Pj Wali Kota Malang Jadi Ajang Cari Bibit Atlet dan Sport Tourism

"Setelah mendapatkan laporan kita selanjutnya kita melakukan penyisiran di TKP," ujarnya, Kamis 12 Juli 2023.

Sesampainya di lokasi kejadian, Sulaiman mengatakan bahwa anggota dibantu warga melakukan penyisiran. Karena kondisi jasad korban berhamburan usai tertabrak kereta.

2 Profesor Baru FEB UMM Dikukuhkan

"Kita langsung mencari potongan-potongan tubuh korban. Karena kondisi jasad korban bisa dikatakan hancur, terpisah," katanya.

Selain melakukan penyisiran bagian tubuh korban, Sulaiman mengaku juga melakukan pencarian identitas korban, yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut.

"Sambil mencari identitas juga sambil mengumpulkan potongan tubuh. Kita juga menemukan sepeda motor korban yang dalam kondisi terkunci stang, letaknya sekitar 200 meter dari potongan tubuh korban," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun baik dari masinis, maupun Polsuska, diketahui bahwa korban ini diduga dengan sengaja menabrakkan diri ke kereta api.

"Menurut keterangan masinis, dia (korban) meninggalkan kendaraannya, langsung loncat ke arah kereta api," ujarnya.

Diduga, korban merupakan warga Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, yang baru saja bepergian ke wilayah Kesamben, Jombang. 

"Korban ini perkiraan dari arah Kesamben, terus menuju ke Sumobito dan nyebrang di perlintasan kereta api tak berpalang pintu yang ada di tengah sawah," kata Sulaiman.

Dengan bantuan tim identifikasi dari Polres Jombang, akhirnya identitas mayat yang bagian tubuhnya tercecer itu bisa diketahui.

"Kita datangkan tim identifikasi Polres, dan setelah di cek sidik jarinya, diketahui bahwa korban merupakan warga Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, atas nama Usman Yudi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Japanan, Junaedi Catur Wicaksono membenarkan bahwa korban merupakan warganya. Dia mengatakan, sebelum terjadinya peristiwa ini, korban sudah mengalami hal-hal yang diluar kebiasaan.

"Keterangan dari bapak korban, kalau sudah dua mingguan ini korban sudah gak kerja, jarang mau mandi, dan sulit untuk makan. Dan istrinya tetap pulang," katanya.

Ia menegaskan istri korban saat sebelum kejadian, berada di rumah orang tuanya yang ada di Kecamatan Kesamben. Korban diketahui akan menjemput istrinya.

"Ini tadi istrinya gak pulang, dan korban pamitan mau jemput istrinya habis magrib tadi. Kebetulan rumah istrinya di Carangrejo," ujarnya.

Namun, pada pukul 00.05 WIB, Junaedi mengaku mendapat kabar dari polisi bahwa Usman Yudi dinyatakan meninggal dunia usai tertabrak kereta api di Sumobito.

"Ini tadi dapat kabar dari polisi, kalau warga saya meninggal kecelakaan tertabrak kereta api di Sumobito," tuturnya.

Dia menyebut semasa hidup korban dikenal baik oleh masyarakat sekitar. Mendiang juga dikenal sebagai pekerja keras. 

"Korban baik, gak pernah bikin ulah. Dan gak pernah aneh-aneh, pekerja keras orangnya. Gak pilih-pilih pekerjaan yang penting kerja apa saja asal dapat uang," ujarnya.

Setelah teridentifikasi dan diakui oleh pihak keluarga. Potongan jasad korban akhirnya dibawa pulang pihak keluarga untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman.