Ada Kasus Antraks di Gunung Kidul, Dinas Peternakan Pastikan Jombang Bebas Antraks

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang Azis Darianto
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA  – Temuan kasus antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta, membuat Dinas peternakan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan beberapa upaya pencegahan.

Perjuangan Pelajar SD Negeri di Jombang Tempuh Jarak Belasan Kilometer Demi Ikuti ANBK

Diantaranya menghentikan arus lalulintas hewan yang diperjualbelikan dari Gunung Kidul ke Jombang, begitu juga sebaliknya.

Tak hanya itu, petugas dari masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) juga diterjunkan ke pasar hewan diminta rutin melakukan pengecekan kesehatan hewan yang diperjualbelikan di pasar.

Sumrambah Kunjungi IKM di Jombang yang Tembus Pasar Eropa

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang Azis Darianto menjelaskan, wilayah kabupaten Jombang saat ini masih dalam kondisi aman, bebas antraks.

"Namun karena ada kejadian antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta, kita juga melakukan upaya antisipasi, kemungkinan terjadinya antraks. Salah satunya dengan beberapa cara," ujar Azis Rabu, 11 Juli 2023.

Imbas Rehab Gedung Banyak Orangtua Enggan Sekolahan Anak di SDN Kepuhkembeng 3 Jombang

Langkah-langkah yang dilakukan Dinas peternakan yakni, dengan memblokade masuknya hewan dari Gunung Kidul ke Jombang.

"Kita berlakukan pembatasan lalulintas hewan. Jadi hewan dari atau menuju ke Gunung Kidul kita stop. Khususnya untuk sapi, kambing dan domba," katanya.

Selain itu, pihaknya mengaku tengah mengintensifkan petugas baik dari Puskeswan maupun dari Dinas di masing-masing kecamatan.

"Kita himbau petugas untuk segera menindaklanjuti setiap ada kejadian hewan baik sapi, kambing, domba yang terindikasi mati mendadak," tuturnya.

Tak hanya itu, ia menyebut petugas juga melakukan peningkatan kesehatan hewan di setiap wilayah kerja masing-masing. 

"Pemberian vitamin, pemberian nutrisi yang cukup pada hewan. Termasuk menerapkan SE dari kementerian untuk meningkatkan kewaspadaan adanya kejadian antraks maupun rabies," katanya.

Ia mengaku dalam SE Kementerian itu, diharapkan petugas bekerja sesuai dengan standar operasional penanganan (SOP) ketika menemukan hewan yang mati mendadak.

"SOP ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan untuk penanganan rabies maupun antraks," ujarnya.

Saat ditanya apakah hingga saat ini sudah ada temuan kasus yang diduga antraks. Pihaknya mengaku jika sampai sekarang belum ada kasus antrak maupun rabies di Jombang.

"Kabupaten Jombang sampai dengan saat ini masih bebas dari penyakit antraks maupun rabies," tuturnya.