Sudah 3 Minggu, LPG 3 Kilogram di Peterongan Jombang Mulai Langka
- Elok Apriyanto / Jombang
Malang – Sudah 3 pekan, keberadaan LPG 3 kilogram di kawasan Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sulit ditemukan.
Kondisi ini mengakibatkan warga dan para pedagang, saling berebut untuk mendapatkan LPG 3 kilogram tersebut.
Seperti diungkapkan oleh Abidin (42 tahun) penjual nasi goreng asal Dusun Kembeng, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan.
Untuk menjual nasi goreng, biasanya ia membutuhkan 3 tabung gas LPG 3 kilogram. Namun pada saat ini, ia hanya bisa membeli 2 tabung gas LPG 3 kilogram. Karena untuk mencari LPG 3 kilogram sangat sulit.
"Ya agak sulit nyari LPG. Saya kurang tau kalau kenapa sulit dicari. Sudah sekitar 1 bulan, sulit mencari LPG untuk jual nasi goreng," katanya, Selasa 13 Juni 2023.
Agar jualan nasi gorengnya tidak terganggu, Abidin mengaku terpaksa harus keliling Desa untuk mencari LPG 3 kilogram.
"Sehari itu membutuhkan 3 tabung gas LPG 3 kilogram. Tapi saat sulit seperti saat ini ya cuman dapat 2 tabung gas LPG 3 kilogram, itu pun harus keliling mencari ke toko-toko yang ada LPG 3 kilogram," jelasnya.
Ia berharap agar keberadaan LPG 3 kilogram ini kembali normal. Sehingga tidak menggangu penjualan nasi goreng miliknya.
"Ya semoga normal seperti biasanya, harga tetap sama," katanya.
Sementara itu, Bibis (61 tahun) selaku pemilik toko Bibis di Dusun Kembeng, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan mengaku sudah beberapa pekan terakhir pasokan LPG 3 kilogram dari Pangkalan yang ada di Desa setempat, dikurangi.
"Pasokan LPG sekarang dikurangi, biasanya penuh sekarang dikurangi. Bukan karena telat ya, dikurangi aja. Karena dari pangkalan juga dibagi-bagi," bebernya.
Ia menyebut, pada keadaan normal, biasanya ia mendapatkan kiriman 40 gas LPG 3 kilogram dari pangkalan LPG 3 kilogram Ahmad Subakri yang ada di Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan.
Namun kini pasokan dikurangi lantaran, pihak pangkalan yang biasanya mendapatkan pasokan dari Pertamina sejumlah 500 tabung, kini dikurangi menjadi 200 tabung.
"Biasanya 40, sekarang dikasi 20 per hari. Alasannya dari pangkalan sana (pangkalan Ahmad Subakri) juga dikurangi dari sananya (SPPBE Pertamina) pasokannya. Sudah 3 mingguan dikurangi," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dampak dari pengurangan pasokan LPG 3 kilogram ini, membuat warga berebut mencari LPG.
"Dampaknya ya para pelanggan pontang-panting gak karuan. Cari ke sana kemari gak ada nyari LPG," tuturnya.
Ketika disinggung soal harga, pihaknya mengaku harga jual LPG 3 kilogram masih sama, sebesar Rp16.500 per tabungnya.
"Harga sama, saya jual Rp16.500, karena beli di pangkalan dengan harga Rp15.500. Jadi saya ngambilnya seribu rupiah aja," katanya.
Meski kondisi mencari LPG 3 kilogram sulit ditemukan, ia mengaku tetap menjual LPG seperti biasa pada para pelanggan.
"Kaya penjual nasi goreng ini nyari, dan minta dua tabung. Ya saya kasi dua. Tapi kalau warga yang gak biasa beli di sini, terus beli dua saya kasi satu, biar yang lain kebagian. Karena di sini 20 tabung sehari ya habis, karena rebutan mas," ujarnya.
Hingga berita ini diunggah, upaya konfirmasi ke pangkalan Ahmad Subakri di Desa Kepuh Kembeng, sudah dilakukan. Namun di lokasi, pangkalan. Tidak ada satu orang yang menemui.