Kurniawan Dwi Yulianto Ungkap Potensi Transaksi Uang Dalam KLB PSSI

Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto
Sumber :
  • Instagram/kurniawanqana/gatotwidakdo

Malang – Mantan penyerang Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto membuat pengakuan mengejutkan. Legenda Indonesia itu mengungkapkan bahwa ada dosa besar yang terjadi dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada tahun 2017 lalu.

KPU Berikan Santunan Untuk Penyelenggara Pemilu di Jombang Jatuh Sakit hingga Meninggal

Pemain dengan panggilan akrab si kurus ini saat itu sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI usai diusung PS Kwarta Medan. Di luar dugaanya menjelang KLB PSSI, dia banyak dihubungi orang dengan mencoba mengajukan penawaran dengan janji sejumlah suara dengan imbalan uang.

"Lalu apa yang terjadi? Terus terang saya kaget sekali. Pada 2017 itu, saya ditelpon beberapa orang. Beberapa orang yang bahkan saya tidak kenal," ujar Kurniawan dalam wawancara dengan Abraham Samad, dalam siniar bertajuk SPEAK UP.

Usai Dibungkam Persebaya, Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS

"Mereka mengatakan, 'Kurniawan, di belakang kamu ada siapa? Saya bisa mendapatkan sekian suara untuk kamu. Satu suara harganya sekian'. Saat itu saya bilang, 'Saya ini sudah pasti kalah. Modal saya hanya kebaikan saja'. Itu berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kalau soal calon lainnya, saya tidak tahu. Namun, ada orang yang menawarkan ke saya," tambahnya. 

Adapun alasan Kurniawan maju sebagai Ketum PSSI untuk memotivasi mantan pemain lainnya agar berkecimpung dalam induk organisasi sepak bola tanah air itu. Dia menyebut, sudah seharusnya, para pelaku sepak bola yang sudah menekuni dunia manajerial dan tata kelola organisasi, harus berani untuk masuk bursa pemilihan petinggi federasi.

Tahun 2024 Nilai Investasi di Kota Malang Ditargetkan Capai Rp1,4 Triliun

"Yang saya inginkan sebetulnya hanya untuk membuka pandangan para senior-senior yang paham organisasi, silakan masuk PSSI. Menurut saya, para pesepak bola yang paham organisasi dan mengerti manajemen, seharusnya ada di dalam federasi," ujarnya.