Pelaku Habisi Nyawa Penjual Ayam Geprek di Jombang Dengan Senapan Angin dan Palu

Polisi saat menunjukkan senapan angin
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Setelah melakukan penangkapan terhadap Mohammad Hasan alias Daim (54 tahun) pelaku pembunuhan M. Sapto Sugiyono (46 tahun) penjual ayam geprek di Jombang, Jawa Timur. Polisi melakukan serangkaian penyidikan terhadap tersangka.

Apel Pertama Usai Libur Panjang, ASN di Jombang Banyak yang Terlambat

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto menjelaskan, pada 14 September 2023 malam, terdapat peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Mohammad Hasan alias Daim ( 54 tahun). Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, polisi membeberkan kronologis kesadisan pelaku saat membunuh korbannya.

"Sekitar pukul 17.30 WIB, tersangka atas nama Muhammad Hasan, mendatangi korban yang sedang duduk-duduk di depan rumah dengan membawa senapan angin," kata Aldo, Jumat, 15 September 2023.

Bupati Jombang Ikuti Panen Raya Serentak di 14 Provinsi Bersama Presiden

Usai mendatangi korban, tersangka langsung menembakkan senapan angin yang ia bawa ke korban. Setelah menembak, pelaku kemudian menghabisi nyawa korban dengan palu.

"Terus langsung menembakkan (senjata angin kepada korban. Setelah melihat korban sempoyongan, kemudian pelaku masuk kembali ke dalam rumah, mengambil sebuah palu, dan memukulkan pada korban yang sudah tersungkur," ujar Aldo. 

Polisi di Jombang Tertibkan 6 Balon Udara yang Akan Diterbangkan

"Jadi korban, lari menurut kesaksian dari saksi yang ada di lapangan. Korban lari, terus pas lari itu jatuh tersungkur, langsung dipukul dengan palu di bagian kepala," tutur Aldo.

Satreskrim Polres Jombang, kini mendatangkan dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan detail, pada bagian kepala yang mana, yang dipukul dengan palu, maupun luka tembak bagian mana yang diakibatkan peluru senapan angin,

"Terkait bagian mana, luka bagian mana ini kita masih mendatangkan dokter forensik dari rumah sakit Bhayangkara, dan sekitar pukul setengah dua belas nanti akan dilakukan otopsi pada jenazah korban," kata Aldo.

Aldo menuturkan, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, diketahui bahwa tersangka itu menyimpan dendam terhadap korban yang masih tetangganya itu.

"Pengakuan dari tersangka itu, tersangka menyimpan dendam, dari korban yang tetangganya pas. Dendam karena apa, karena setiap tersangka ini melakukan usaha, odong-odong, jual kresek direcokin atau diganggu," ujar Aldo. 

Aldo memastikan polisi tetap akan melakukan upaya penyidikan lebih dalam terhadap tersangka. Termasuk melakukan pemeriksaan kejiwaan dari tersangka.

"Untuk bagaimana korban ini mengganggu tersangka, kita masih dalami. Karena kita sekarang juga melakukan pemeriksaan secara psikolog dengan dokter dari RSUD Jombang, untuk mengetahui kejiwaan dari pada tersangka," tuturnya.

Aldo mengaku pemeriksaan terhadap kejiwaan tersangka ini, untuk mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan tersangka, usai melakukan pembunuhan tersebut.

"Karena tersangka ini, ya mungkin baru pertama kali dia (tersangka) membunuh orang, sehingga ada syok, ada guncangan jiwa juga, jadi apa yang dia ceritakan masih belum bisa memastikan kebenarannya seperti apa," kata Aldo.