Woreking, Brand Asal Malang yang Relate Sama Anak Startup

Woreking, Brand Asal Malang yang Relate Sama Anak Startup
Sumber :
  • Doc woreking

Malang – Selama masa pandemi Covid-19 hingga saat ini, banyak pebisnis baru bermunculan. Mereka melakukan inovasi untuk menggebrak pasar. Seperti yang dilakukan oleh Ariq Nugraha dan Dionisius Bayu. Kedua sahabat ini mendirikan brand Woreking.

Ramainya Kota Batu di Libur Lebaran Tak Sebanding dengan Perolehan Pendapatan Parkir Tepi Jalan

"Ide bisnis ini sebenarnya sejak tahun 2020. Tapi, karena ada kesibukan, baru teralisasi di akhir 2021 dan berjalan sampai saat ini," ujar Ariq.

Pria asal Banten ini menjelaskan, ide tersebut bermula karena dirinya yang bekerja sebagai copywriter.

Semifinal Piala Asia U23 2024: Mampukah Indonesia U23 ‘Perawani’ Uzbekistan dan Lolos ke Final?

"Awalnya suka nulis, terus dibuat design untuk campaign. Suka aja gitu nulis tagline terus divisualkan, jadi lebih bermakna," kata dia.

BNPM Kota Malang Sebut Warung Madura 24 Jam Justru Banyak Manfaat Untuk Masyarakat

Kemudian, dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, ia lebih suka menggunakan kaos.

"Kalau kerja di startup itu kan enak pakai kaos. Tapi, kaosnya cuman itu-itu aja. Kalau nggak kaos seragam, kaos acara, kan bosan juga," kata dia.

Sampai pada akhirnya, Ariq pernah melihat seorang bos yang mengadakan sharing session. Saat itu, sang pemimpin tersebut menunjukkan sebuah kaos yang bertulisakan 'Dare to Dream Big,'

"Itu kaos custom yang sengaja dia buat untuk memberi semangat karyawannya. Dari situ, akhirnya terpikir untuk membuat kaya gitu (kaos custom)," tutur Ariq.

Dari situlah, Ariq mulai menggali idenya. Ia ingin membuat kaos yang bisa mencerminkan sebuab pekerjaan atau passion yang memiliki makna positif.

"Jadi, ketika membaca (tulisan pada kaos), orang kerja jadi lebih semangat atau terinspirasi.

Bisa relate gitu," ujar dia. Pelan tapi pasti, usaha yang menyasar pegawai startup tersebut mulai berkembang.

"Saat ini, pemasaran kami lakukan melalui marketplace dan media sosial. Kebanyakan, pemesannya, selain dari Malang, juga dsri Jakarta dan Banten," imbuh dia.

Ada beberapa tipe design yang tersedia. Yakni, stay motivate, work joke dan job desk.

"Biasanya, yang paling banyak dipesan adalah stay motuvate dan job desk. Seperti tulisan jangan lupa kontrol s dan sedang berkarya," kata Ariq.

Sementara itu, Dionisius menambahkan, harga kaos dibandeol mulai Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per piece.

"Selama satu bulan, bisa laku 20 sampai 30 kaos," lanjut dia.

Dion berharap, usahanya tersebut bisa terus berkembang.

"Harapannya, bisa ekspansi ke luar Malang, bahkan luar negeri," kata dia.