Inspiratif Warga Kedungkandang Kota Malang Kumpulkan Sampah Untuk Santuni Yatim Piatu

Bank Sampah Tempe Barokah di Kedungkandang, Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

"Ini murni hasil pemilahan sampah disetor 100 persen ke fakir miskin. Makanya kami mengambil istilah sedekah sampah. Kami berharap virus ini menyebar tidak hanya di daerah kami, ini juga bisa jadi pilot project nasional," tutur Ita. 

Atlet Downhill Asal Kota Batu Berhasil Jadi Juara Asian Mountain Bike di Malaysia

Sementara itu, Ketua RT 07 RW 03 Kedungkandang Hadi prayitno (53 tahun) mengakui bahwa semangat warga cukup tinggi dalam melakukan sedekah sampah. Bahkan, ada salah satu warga yang merelakan tanahnya dijadikan bank sampah Tempe Barokah. 

Di tempat berukuran sekir 5 kali 6 meter inilah warga mengumpulkan sampah dan memilah untuk dijadikan uang donasi ke warga yang membutuhkan. Warga disini juga sepakat bahwa keuntungan bank sampah disumbangkan 100 persen ke fakir miskin.

Tamzil Ainnur Rizal, Sosok Potensial yang Ramaikan Bursa Pilkada Batu 2024

"Kita pinjam lahan warga untuk bank sampahnya. Kenapa harus didonasikan, karena bank sampah itu biasanya warga mengumpulkan banyak hasilnya tidak sebanding. Lalu bagaimana jika hasil yang tidak sebanding ini kita donasikan saja. Dan allhamdulilah masyarakat guyub semua menerima karena manfaatnya juga untuk warga," kata Hadi Prayitno. 

Semangat positif lainnya, adalah warga ingin mengurangi beban dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Kota Malang. Sebab, hampir setiap tahun voltase sampah di TPA selalu mengalami peningkatan tentu hal ini berdampak pada lingkungan. 

Long Weekend Kota Batu Dipadati Wisatawan

"Apa yang kami lakukan sedikit banyak mengurangi beban TPA. Kami juga berusaha menyelamatkan lingkungan. Daripada sampah ini dibuang dan tercecer kami ajak warga untuk bersedekah," ujar Hadi Prayitno.