Usai Terima Daging Kurban Begini Cara Pengolahan yang Sehat

Tradisi mengarak kambing di Temenggungan, Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

Malang, VIVA Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) Edi Purwanto membagikan tips membuat olahan daging yang sehat saat hari raya Idul Adha. Dimomen ini biasanya masyarakat berkumpul dengan keluarga untuk menikmati berbagai olahan daging kurban.

Berpotensi Diusung Partai Besar, Kades di Jombang Fix Direkom PKB jadi Bacabup

Edi menuturkan, sebagian masyarakat mengonsumsi daging berlebihan akan membahayakan kesehatan. Terutama yang sudah berada pada usia rentan dan penyintas penyakit tertentu.

Di Indonesia, hewan yang biasanya disembelih adalah sapi dan kambing. Keduanya memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Banyak mitos yang beredar bahwa daging kambing jauh lebih tidak sehat dibandingkan daging sapi. 

Di Momen Hatkitnas, Pj Wali Kota Malang : Kita Dukung Indonesia Emas

Namun Edi membantah hal itu. Menurutnya, kedua daging tersebut sama sama memiliki kandungan nutrisi hewani yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh.

“Daging sapi dan kambing itu bagus untuk kesehatan, namun akan sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan apalagi saat momen Idul Adha," kata Edi, Jumat, 30 Juni 2023. 

Dukung Pelajaran Bahasa Jawa, Pemkot Batu Luncurkan Buku

Kebanyakan masyarakat Indonesia mengolah daging kurban dengan disate. Selain rasanya yang enak, memasak sate juga menumbuhkan kedekatan antar keluarga. 

Edi menilai bahwa tidak ada batasan usia bagi yang ingin menikmati olahan sate tersebut. Namun yang perlu diperhatikan adalah riwayat penyakit yang diderita seseorang. Apalagi saat ini, penyakit penyakit seperti jantung, tekanan darah rendah bahkan hipertensi bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya mereka yang berusia lanjut.  

“Di era sekarang, penyakit tidak lagi memandang usia tua atau muda. Namun berdasarkan pada kebiasaan dan pola hidup. Oleh karena itu, biasakan hidup sehat sedini mungkin,” ujar Edi. 

Edi lalu memberikan beberapa tips memasak sate agar lebih sehat. Salah satunya yakni dengan memastikan potongan daging tidak terlalu tebal dan tipis, agar menjamin kematangan dalam dan luar daging. 

Daging yang belum matang akan menimbulkan efek buruk, karena mengandung bakteri. Daging yang terlalu gosong juga tidak baik bagi kesehatan karena zat karsinogenetik yakni zat yang dihasilkan dari arang bisa menyebabkan penyakit kanker

Dia menjelaskan bahwa menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), angka maksimal konsumsi zat karsinogenetik yakni di angka 5mL per 1 Kilogram daging. Jika ingin menambahkan penyedap rasa, ia menyarankan untuk menggunakan penyedap yang alami seperti bawang-bawangan. 

“Selain itu, jangan lupa mengombinasikan daging dengan memakan sayur dan buah. Terakhir, tetap memiliki kesadaran dan kontrol atas kesehatan diri sendiri, karena isu kesehatan ini banyak tidak dipedulikan. Padahal akan sangat berdampak bagi keberlangsungan hidup seseorang,” tutur Edi.