Museum Musik Indonesia Ingin Kota Malang Kembali Menjadi Barometer Musik
- Viva Malang
Malang – Ratna Sakti Wulandari atau Mbak Nana ditunjuk menjadi Ketua Museum Musik Indonesia (MMI) menggantikan Hengki Herwanto yang selama hampir 14 tahun menjadi nahkoda MMI. Dia diharapkan memberikan sentuhan perubahan agar MMI mengikuti perkembangan zaman.
"Visi Museum Musik Indonesia adalah menjadi museum musik yang mampu menjadi daya ungkit perkembangan musik di Indonesia yang sehat secara manajemen dan keuangan, kredibel dan terkemuka," kata Nana, Minggu, 12 Maret 2023.
Jajaran pengurus baru ini dilantik di Gedung Malang Creative Center atau MCC pada Sabtu, 11 Maret 2023 kemarin. Pembina MMI Pongki Pamungkas hadir dan menjadi saksi pergantian kepengurusan.
Dia mengatakan, urusan koleksi arsip musik MMI sudah sangat unggul. Namun jika soal pengelolaan, utamanya dari sektor bisnis masih belum berjalan dengan baik. Dia berharap MMI harus mulai membuka diri terhadap perkembangan musik yang disenangi generasi saat ini.
MMI juga diharapkan memperbanyak event-event pertunjukan musik, terutama digelar di MMI. Dengan begitu, dinamika perkembangan musik akan terjadi.
''Kita harus memperbanyak panggung. Gandeng juga anak-anak muda sekarang. Bikin tribute to musisi-musisi nasional sehingga MMI bisa lebih familier lagi di mata masyarakat. Saya gak mau MMI ini seperti mandek di aktivitas kolektor saja. Jadi memang arus adaptif terhadap peta dinamika musik sekarang,'' ujar pria yang juga salah satu pendiri MMI itu.
Sejarah MMI sendiri bermula dari pendirian Galeri Malang Bernyanyi (GMB) pada 2009 diinisiasi Komunitas Pencinta Kajoetangan dan diresmikan Wali Kota Malang Peni Suparto. Lalu, pada 2016, GMB bertransformasi menjadi MMI yang berbadan hukum yayasan.
