Leader BTS Luncurkan Album Indigo, Ini Makna Lagu-Lagunya

RM BTS
Sumber :
  • istimewa

8. Hectic

Menkop UKM Teten Masduki Puji Kontribusi MCC dalam Geliat Ekraf di Malang

Lagu city pop ini dinyanyikan bersama penyanyi Korea Colde. Lagunya menggambarkan kesibukannya sebagai seorang artis dengan popularitas tinggi. 

9. Wild Flower

Ada Desakan Jadi Dirut Tugu Tirta, Samsul Pilih Komitmen di Perumda Tirta Kanjuruhan

RM menyanyikan lagu ini bersama Cho Youjeen, vokalis perempuan berusia 45 tahun dari band rock legendaris Korea, Cherry Filter. Lagu ini bisa dibilang punya pesan yang satu jalur dengan lagu Yun. Tema tentang wildflower (bunga liar) sudah ada di pikiran RM sejak 2016. Lagu ini bercerita tentang perjuangannya untuk tetap menjadi dirinya sendiri di tengah popularitas BTS yang luar biasa dan penuh tekanan. Bunga liar (wildflower/flowerwork) dan kembang api (firework) adalah dua kata yang ada dalam lirik ini. Kembang api menggambarkan BTS, sementara bunga liar adalah analogi dan kehidupan yang diinginkan oleh RM, yaitu bisa tumbuh dengan tenang dan damai, bahkan sering kali tanpa dipedulikan orang-orang yang melewati bunga liar itu. Lagu ini adalah lagu yang sangat emosional, karena di sini RM mempertanyakan jalan dan tujuan hidupnya, serta keinginannya untuk menyingkirkan nafsu duniawi seperti kepopuleran. 

10. No.2

Opini : Pilkada Kota Batu dan Harapan Pariwisata Berkelanjutan

Lagu ini dinyanyikan RM bersama penyanyi dan model legendaris Park Jiyon. Judul lagu ini memberi pesan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidupmu dengan segala penyesalan yang ada, jangan pernah melihat lagi ke belakang. Jangan sampai diri kita yang sekarang terbelenggu dengan peristiwa buruk pada masa lampau. Selain judul No.2 mengacu pada chapter 2 kehidupannya sebagai artis dan member BTS. Judul ini juga menjadi catatan akhir di ujung usia 20-annya. 

Sebelumnya, RM telah melahirkan dua album mixtape, yaitu RM (2015) dan Mono (2018). RM adalah album yang menunjukkan driinya sebagai rapper, dan hanya dirilis di SoundCloud. Sedangkan Mono adalah catatan kehidupannya dari tahun 2016 hingga 2018.