Menteri BUMN Dorong Santri Jadi Penggerak Industri Halal
- Istimewa
Malang – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren menggelar program Magang Santri dan Santripreneur untuk meningkatkan kualitas SDM.
"Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda, untuk menghadapi tantangan pembangunan kedepannya, termasuk di sektor digital," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.
Melalui program tersebut, Erick berharap bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan kewirausahaan. Sehingga, pondok pesantren bisa menjadi mercusuar peradaban serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur.
"Dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas, maka santri akan jadi penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional," ujar Erick.
Sebagai bentuk dukungan peningkatan kualitas SDM, Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong para santri menjadi penggerak industri halal di Indonesia bahkan global.
Saat ini, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri untuk bersaing di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat. Erick meyakini, para santri dan santriwati itu juga akan turut berkontribusi dalam membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara.
"(Harus) Berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat," kata Erick dilansir dari Viva.co.id.
Diketahui, sebelumnya Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama 32 BUMN lainnya, telah menggelar Bakti BUMN untuk Santri yang meliputi program Magang Santri dan Pesantrenpreneur di Jawa Timur.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung berbaagai program yang dilakukan Kementerian BUMN.
"Kegiatan ini tentu sejalan dengan upaya Kementerian BUMN, dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren guna mewujudkan kemajuan peradaban dan perekonomian nasional," ujarnya.
Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren yang menyimpan segudang potensi dari santri maupun santriwatinya.