Dampak Kenaikan Harga Cabai di Malang Mulai Dirasakan Pelaku Kuliner
- Viva Malang/Uki Rama
Malang, VIVA – Pekan ini harga cabai rawit di Kota Malang menembus angka Rp80 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai dalam 2 pekan terakhir berdampak langsung pada pelaku kuliner di Kota Malang.
Pemilik usaha Bakso Tahu Koprol (Batako), Andre mengatakan bahwa dampak kenaikan harga cabai tentu saja terasa bagi pelaku kuliner. Apalagi, jajanan Batako yang dia jual berciri khas pedas dengan cabai sebagai salah satu komposisi utamanya.
"Kita kalau bikin itu langsung jadi 60 kilogram cabai untuk 1.500 biji Batako. Sehari setidaknya membutuhkan 250 biji batako ini kalau kondisi normal. Kalau kondisi ramai bisa 500 biji batako sehari. Jadi kalau produksi 1.500 biji batako habis belum satu minggu ya harus kulakan lagi. Beli cabai 60 kilogram lagi," kata Andre, Sabtu, 11 November 2023.
Satu porsi Batako dijual seharga Rp17 ribu berisikan 4 biji Batako. Meski harga cabai rawit terus mengalami kenaikan Andre memutuskan untuk tetap bertahan di harga Rp17 ribu. Dia tidak menaikan harga jual meski keuntungan yang didapat menipis akibat harga cabai yang mahal.
"Karena ketika harga per porsi dinaikan ketikan harga cabai naik. Nanti kalau harga cabai turun lagi kita masa menurunkan lagi. Jadi harganya tetap, resikonya keuntungan yang menurun. Keuntungan menurun sampai 50 persen, karena tidak hanya cabai rawit, ayam dan beberapa bahan pokok kan juga naik," ujar Andre.
Andre sendiri menggeluti usaha Batako sejak 2015. Batako yang merupakan akronim dari Bakso Tahu Koprol ini dijual di Pasar Comboran Barat, Kota Malang. Awalnya usaha ini dia jalankan bersama istri dan seorang karyawan. Kini Andre sudah memiliki 8 karyawan.
"Siasatnya beli langsung ke petani (cabai rawit). Karena Batako ini adalah ikon, selain pentol usus, pizza bakar, dan corn potatos. Jadi apapun kondisinya, harga cabai naik harga ayam naik kita tetap produksi dan jualan meski pengaruh ke keuntungan," tutur Andre.
Kenaikan harga cabai ini dibenarkan oleh Kasyanto, salah satu pedagang di Pasar Bunul, Kota Malang. Jika pada 2 pekan lalu harga cabai rawit masih diangka Rp40 ribu kini sudah mencapai Rp80 ribu.
"Harga cabai rawit merah eceran per kilogram Rp80 ribu. Naiknya sudah dua minggu, sebelumnya Rp40 ribu," kata Kasyanto.
Pedagang menduga kenaikan harga cabai rawit dipicu oleh faktor cuaca. Bahkan pedagang mengaku jika stok cabai rawit di Kota Malang juga susah.
"Barangnya sekarang susah, ini kemungkinan naiknya pengaruh kemarau panjang," ujar Kasyanto.
Sebagai pedagang cabai, dia tidak begitu terdampak dengan mahalnya harga cabai. Sebab, meski mahal cabai yang dia jual tetap dibeli oleh konsumen.
Dampak paling besar justru dirasakan oleh pedagang di sektor kuliner. Seperti, pedagang bakso, dan aneka makan pedas lainnya yang berbahan cabai.
"Mereka tetap beli. Mungkin pengaruhnya ke penjual makanan, tapi tetap ramai yang beli karena mau tidak mau," tutur Kasyanto.