Gubernur Khofifah Sebut Peran Eko-Tren OPOP Bikin Santri Berdikari di Bidang Ekonomi
- Humas Pemprov Jatim
Malang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Eko-Tren One Pesantren One Product berkontribusi dalam perekonomian di wilayahnya. Para santri yang kesehariannya fokus mempelajari ilmu agama, kini memiliki kesempatan mempelajari bidang ekonomi dan berlatih kewirausahaan secara praktis.
"Dasar ilmu di pondok pesantren adalah pembelajaran dan pemahaman ilmu agama. Jadi, adanya Eko-tren OPOP ini telah memberi penguatan baru bagi pembelajaran dan perluasan jejaring ekonomi pesantren," kata Khofifah di Malang, Jumat, 17 Desember 2023.
Khofifah menuturkan, OPOP adalah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren. Tujuannya agar, para santri dan pesantren memberikan suntikan sektor perekonomian dengan wirausaha.
"Saya yakin kalau kita kelola dengan profesional sesuai kompetensi, dan kita sungguh-sungguh fokus pada usaha mengembangkannya, pondok pesantren akan menjadi fundamen ekonomi bukan hanya di pondok itu sendiri, tapi juga di lingkungan alumninya khususnya yang berada di Jawa Timur," ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan, perlu ada sinergi dan kolaborasi antara pesantren dan alumni serta pakar ekonomi dari perguruan tinggi dan pelaku dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Selain itu, Eko - Tren OPOP juga harus melakukan percepatan kolaborasi dan sinergi dengan Hexa Helix mulai dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi, permodalan atau lembaga keuangan, media serta masyarakat.
Khofifah mencontohkan, di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, ada sinergi dengan alumni Universitas Brawijaya Malang yang memberikan pengayaan ekonomi dan wirausaha.
"Di Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang, bersama Kiai Bisri ini ada sinergi dengan alumni dan pakar dari Universitas Brawijaya Malang. Para santri dipandu terus ilmunya, dalam satu bulan para santri sudah mendapat ilmu entrepreneur dan pengolahan produk," tutur Khofifah.
Beberapa program pengayaan pesantren ini di antaranya santripreneur, yaitu program pemberdayaan santri yang bertujuan menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan.
Lalu, Pesantrenpreneur yang merupakan program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional.
Serta Sosiopreneur sebagai program pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif.
Dalam forum silaturahmi ini, turut diberikan sertifikat halal kepada 5 Koppontren oleh Gubernur Khofifah, yaitu Koppontren Nurul Faroh dan Koppontren Al Miftah dari Kab. Lumajang, Koppontren Al Mahrusiyaj Lirboyo dari Kota Kediri, Koppontren Al Khusyu dari Kab. Blitar, dan Koppontren Al Amanah Bakery dari Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu juga diluncurkan Tabungan Santri bersama Bank Jatim. Tabungan Santri ini sendiri adalah produk simpanan dana berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan kepada santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren atau lembaga pendidikan berbasis Islam.
Tabungan Santri ini di-launching dengan tujuan meningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP). Tabungan Santri yang bisa dengan mudah ditarik dan disetor sewaktu-waktu ini juga memberi kemudahan bagi orang tua untuk mengirim uang kepada anaknya yang tengah menyantri.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Andromeda Qomariyah mengungkapkan, dua program ini OPOP dan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). Sukses mengantarkan para santri menjadi pemuda entrepreneur dan sosiopreneur, serta pemberdaya usaha alumni pesantren.
OPOP bahkan menerima apresiasi langsung dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB) dan mengantarkan Jatim pada penghargaan Innovative Government Award 2023 Kementerian Dalam Negeri.
"Eko-tren dan OPOP ini mengajak santri menjadi pemuda entrepreneur dan sosiopreneur. Ini adalah bentuk pemberdayaan usaha alumni pesantren yang outputnya terlihat. Bahkan, Eko-tren OPOP juga telah mendapatkan apresiasi dari KemenPan-RB dan telah mengantarkan Jatim kepada Innovative Government Award 2023 dari Kementerian Dalam Negeri," katanya.