Saatnya Petani Milenial Manfaatkan Teknologi Industri

Pengembangan sistem pertanian digital di Bumiaji, Kota Batu
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB) menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya P4S Bumiaji Sejahtera mengembangkan sistem pelatihan untuk petani milenial di Kota Batu, Jawa Timur. 

UMM Jadi yang Terbanyak se-Indonesia Dalam Loloskan Proposal di P2MW

Tim ini terdiri dari dosen Fakultas Teknik UB Muhammad Aziz Muslim dan Raden Arief Setyawan. Dosen Fakultas Pertanian UB Rosihan Asmara, dosen Fakultas Ilmu Komputer Achmad Basuki dan dosen Fakultas Ilmu Administrasi Agung Nugroho Lutfi. 

Kolaborasi dosen lintas fakultas ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital, dengan penerapan teknologi IOT bagi greenhouse di lokasi P4S Bumiaji Sejahtera. Tim ini juga memberikan pelatihan kepada petani, tentang penerapan IOT di bidang pertanian dengan workshop hands-on menggunakan modul ESP32 dengan sensor kelembaban tanah, sensor suhu serta relay untuk mengaktifkan pompa.

Lutfil Hakim: PWI Malang Raya Harus Ikut Serta Memajukan Pembangunan di 3 Daerah

Ketua Tim DM UB Muhammad Aziz Muslim mengatakan bahwa mereka mencoba membuat suatu sistem percontohan implementasi teknologi di bidang pertanian. Sistem ini berupa perangkat IOT yang di implementasikan pada greenhouse untuk mengendalikan berbagai parameter seperti penyiraman, pengaturan kelembaban, pengaturan pH pupuk, kadar CO, TDS dan lainnya. 

"Perangkat ini secara otomatis mengendalikan kondisi greenhouse sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan oleh petani. Diharapkan dengan adanya system IOT di P4S ini dapat memberikan demonstrasi dan percontohan bagi petani muda tentang penerapan teknologi di bidang pertanian,” kata Aziz, Selasa, 13 Desember 2022. 

PWI Dianggap Mampu Tarik Investor Untuk Pembangunan di Malang Raya

Aziz menuturkan dengan penerapan teknologi digital menggunakan IOT, mekanisasi pertanian dapat dikendalikan oleh perangkat smartphone yang sangat dekat dengan generasi muda. Sehingga diharapkan minat generasi muda untuk menggeluti dunia pertanian semakin meningkat.

"Pertanian merupakan salah satu sumber bahan makanan untuk kelangsungan kehidupan manusia. Namun sayangnya regenerasi pekerja bidang pertanian di Indonesia saat ini berjalan sangat lambat. Sebagian besar pekerja di bidang pertanian berusia lebih dari 44 tahun. Survey BPS pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya 12 persen Petani yang berusia dibawah 34 tahun," ujarnya. 

Data tersebut menunjukkan tidak banyak penduduk Indonesia yang berminat untuk bertani dan stereotip bertani itu kotor dan pekerjaan yang berlumpur. Namun di sisi lain, penerapan teknologi digital di dunia pertanian semakin berkembang. Implementasi teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam dunia pertanian. Namun penerapan teknologi tersebut di Indonesia masih sangat terbatas.

Sementara itu, Ketua P4S Bumiaji Rakhmat Hardiyanto mengatakan sudah saatnya petani tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional untuk bertani. Penerapan teknologi sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi serta kontrol pada produk pertanian.

"Pemanfaatan teknologi ini tidak mungkin saya lakukan sendiri. Dibutuhkan pentahelix dalam pengembangan sektor pertanian ini dengan perguruan tinggi," tuturnya. 

Pria yang pernah memperoleh penghargaan sebagai petani berprestasi dari Menteri Pertanian ini juga mengatakan kolaborasi antara P4S Bumiaji dengan UB sejak tahun 2018 telah banyak berkontribusi bagi petani, khususnya di daerah Bumiaji.

"Kami memiliki 4.800 meter lahan dimana sebagian besar ditanam dengan pohon jambu kristal. Yang diawal jumlahnya puluhan kini menjadi ratusan dengan kapasitas produksi mencapai 15 ton hingga 20 ton per tahun," kata pria yang akrab disapa Hardi itu.