Korban Tragedi Kanjuruhan Dijanjikan Dapat Pekerjaan dan Bantuan Modal Usaha

Pertemuan Aremania dengan DPRD Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Puluhan korban Tragedi Kanjuruhan mendatangi Gedung DPRD Kota Malang untuk menyampaikan keluhan mereka terkait penanganan tragedi ini. Mereka bertemu dengan para pimpinan DPRD Kota Malang, Selasa, 3 Januari 2023.

Madyopuro Mangano Sukses Digelar, Ketua DPRD Kota Malang Beri Apresiasi

Salah satu keluarga korban adalah Hari Prasetyo (50) tahun mengatakan anaknya meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan yakni, Radina Astrida Lufitasari (21). Radina meninggal dunia dengan meninggalkan dua anak atau cucu dari Hari Prasetyo. 

Kini Hari kebingungan dengan jaminan masa depan cucunya. Selain tuntutan keadilan keluarga juga menuntut kesejahteraan bagi keluarga yang ditinggalkan seperti dua cucunya ini. Apalagi mendiang Radina merupakan tulang punggung keluarga. Suaminya sedang berstatus narapidana. 

Paripurna Peringatan HUT ke 111 Kota Malang, DPRD : Sinergi dan Kolaborasi Harus Kuat

"Masalah keadilan pemerintah yang tahu, karena kita rakyat kita sampaikan ke dewan (DPRD) kami menuntut kesejahteraan bagi anak-anak korban. Terutama cucu saya, mereka sekarang setiap hari tanya mamanya dimana. Saya selalu sampaikan mamanya kerja," kata Hari. 

Hari menuturkan, bahwa selain keadilan dan kesejahteraan dia juga membutuhkan pendampingan psikologis bagi dua cucunya. Dia juga memasrahkan pada yang kuasa jika keadilan tidak didapatkan di dunia keluarga korban berharap keadilan didapat di akhirat. 

Minta BPK Periksa Dugaan Ijon Proyek, DPRD Kabupaten Malang Cium Aliran Dana Ilegal ke Pilwali Kota Malang

"Kita tuntut sekarang kesejahteraannya sampai mereka dewasa. Agar mereka tidak trauma mereka juga butuh pendampingan psikologis. Kalau soal keadilan pemerintah juga tahu masalah keadilan. Nanti Allah yang akan memberikan keadilan kalau mereka tidak mengakui perbuatannya," ujar Hari. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengaku mendengar semua yag jadi keluhan keluarga korban. Intinya para korban menuntut keadilan. Tuntutan kedua adalah kesejahteraan sejumlah korban yang ditinggal oleh tulang punggung keluarga dan anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan. 

Made menuturkan untuk penanganan Tragedi Kanjuruhan DPRD telah menyetujui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk korban Tragedi Kanjuruhan sebesar Rp2 miliar. Dari jumlah itu baru terserap Rp600 juta lebih. Dana sisah itulah yang akan digunakan untuk bantuan modal usaha dan pelatihan keterampilan bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Jadi masih ada anggaran disitu, nanti akan kita berikan yang butuh pekerjaan lewat Diskopindag lewat pelatihan UMKM. Jadi bisa lewat bantuan modal yang nanti anggarannya bukan dari Diskopindag tapi dari BTT untuk modalnya, tapi pelatihan lewat Diskopindag," tutur Made. 

Made mengatakan, selain soal kesejahteraan untuk dua anak mendiang Radina Astrida Lufitasari yakni, Yusril (3,5 tahun) dan Defan (1,5 tahun) akan dilimpahkan ke Dinas Sosial Kota Malang. Tujuannya agar mendapat jaminan perlindungan dari Dinsos terdekat. 

"Terus ada yang orang tuanya meninggal anaknya masih kecil itu akan kita limpahkan ke Dinsos. Akan saya laporkan agar jadi perhatian untuk perlindungan ibu dan anak," kata Made.