Kecewa Atas Tragedi Kanjuruhan Aremania Lakukan Gantung Syal

Aksi gantung syal Aremania
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Sejumlah jembatan penyeberangan di Kota Malang menjadi saksi bisu Aremania memutuskan untuk gantung syal atau berhenti nribun (ke tribun stadion) melihat Arema FC. Mereka kecewa atas Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. 

Arema FC Belum Bisa Pulang ke Kanjuruhan, Lawan Persebaya di Bali

Dalam peristiwa itu sebanyak 135 Aremania dan Aremanita meninggal dunia. Sekitar 600 lebih mengalami luka-luka. Mulai dari patah kaki, patah tangan, trauma multiple hingga mengalami pendarahan pada bagian mata hingga menyebabkan mata merah. 

"Setelah Tragedi Kanjuruhan. Saya terpikirkan, kalau seperti ini tidak usah Arema-arema an (datang ke stadion)," kata salah satu Aremania asal komunitas Blimbingham, Shindu Dwi Asmoro, Rabu, 2 November 2022. 

Manajemen Arema FC Bikin Merchandise Khusus Penjualan 100 Persen Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Shindu mengungkapkan bahwa gerakan ini awalnya hanya dilakukan oleh sekira 15 orang saja. Dipasang pada Minggu, 2 Oktober 2022 satu hari pasca Tragedi Kanjuruhan. Seiring berjalannya waktu jumlahnya semakin bertambah dan berlipat ganda. 

"Lalu saya share di grup untuk gantung syal saja karena gak bisa ini seperti ini. Jadi dimulai dari diri kita sendiri. Ternyata anak-anak antusias dan setuju tidak usah Arema-aremaan kalau nyawa hilang seperti ini," ujar Shindu. 

Arema FC Bertemu Keluarga Korban Tragedi Jelang Pulang ke Stadion Kanjuruhan

Shindu tidak tahu sampai kapan aksi gantung syal atau stop mendukung Arema FC dilakukan. Shindu sendiri merupakan saksi mata atas Tragedi Kanjuruhan. Saat peristiwa berlangsung dia berada di tribun 14 sangat dekat dengan Tribun Selatan tempat dimana banyak korban berjatuhan meninggal dunia. 

"Tidak tahu sampai kapan gantung syal ini. Selamanya atau tidak. Tapi ini murni dari hati nurani kami," tutur Shindu. 

Halaman Selanjutnya
img_title