Komnas HAM Heran Dengan Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam kembali mendatangi Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, pada Jumat, 21 Oktober 2022. Dia datang untuk mengambil sejumlah keterangan tambahan atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. 

Hasil Pleno Pileg 2024, PKB Akhiri Dominasi PDI Perjuangan di Kota Batu

Disela-sela waktu itu, Choirul Anam mengaku heran dengan proses rekontruksi yang di lakukan polisi di Mapolda Jawa Timur. Sebab, dalam prosesnya tidak ada adegan penembakan gas air mata ke tribun. 

Padahal sama dengan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pimpinan Menko Polhukam Mahfud MD. Bahwa penyebab banyaknya korban dalam Tragedi Kanjuruhan adalah tembakan gas air mata. 

Pedagang Mengeluh, Ada Dugaan Kecurangan Pembagian Bedak Pasar Among Tani

"Kami tidak tahu. Kenapa di rekonstruksi tidak ada gas air mata (ke tribun). Tetapi bagi Komnas HAM penyebab utama tragedi Kanjuruhan merupakan gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton," kata Anam. 

Anam bahkan menegaskan, Komnas HAM punya bukti kunci yang menjelaskan bahwa gas air mata mengakibatkan kematian korban. Komnas HAM bahkan memastikan urusan gas air mata penyebab kematian sudah final.

Jurus Jitu Pemkot Batu Raih WTP 9 Kali Berturut-turut

"Apakah Komnas HAM punya data ? punya. Kami punya video kunci terkait itu, yang bisa menggambarkan posisi gas air mata sampai proses kematian, yang videonya diambil dari korban meninggal, dan itu clear bagi kami," katanya. 

Saat ini, Komnas HAM tengah menelusuri penyebab lainnya dari peristiwa tragedi Kanjuruhan. Terutama terkait dari sisi regulasi tata kelola sepak bola Indonesia mulai dari PSSI, operator Liga hingga pihak stasiun televisi. 

"Yang sedang kami telusuri semuanya dari segi regulasi ini, makanya kami juga manggil PSSI, Broadcaster, PT LIB termasuk tanya penyelenggaran klub manajemen," tutur Anam.