Ibu Penjual Dawet Dalam Tragedi Kanjuruhan Dipecat PSI 2 yang Hari Lalu

Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Belum lama ini, ibu penjual dawet yang viral di tragedi Kanjuruhan menjadi perbincangan.

Ingin Bawa Indonesia U23 ke Olimpiade Paris 2024, Shin Tae-yong Target Menang Lawan Uzbekistan U23

Sebab, dalam rekaman suara itu, ia dinilai tendensisus dengan menyudutkan Aremania saat tragedi terjadi.

Diketahui, perempuan bernama Suprapti Fauzi itu ternyata seorang politisi.

Polisi Bekuk Komplotan Pembobol Rumah di Malang

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo membenarkan bahwa Suprapti Fauzi adalah pengurus PSI.

Namun, sejak Juni 2020 dia sudah tidak lagi aktif sebagai anggota partai.

Abah Anton yang Pernah Ditangkap KPK Kembali Daftar di Pilwali Malang Lewat PKB

Setelah viral kabar itu didengar oleh pengurus DPP PSI pusat.

Apalagi sempat beredar flyer yang menampangkan wajah Suprapti sang penjual dawet dengan tulisan wakil ketua DPD PSI Kabupaten Malang.

"Setelah ramai di media sosial DPP tahu langsung meminta DPD mengeluarkan SK untuk pemecatan dari keanggotaan sejak 12 Oktober 2022 kemarin. Jadi dia sekarang sudah mantan anggota," kata Yosea, Jumat, 14 Oktober 2022.

Yosea mengatakan, bahwa Suprapti dipecat karena melanggar kode etik partai.

Setelah viral DPP minta DPD menelusuri status keanggotaan Suprapti. Setelah itu diambil langkah pemecatan.

"Kemarin ramainya kan sejak seminggu dan kita cek di data kita ternyata masih anggota kita. Setelah 2020 dia menyatakan pasif karena banyak kesibukan. Setelah viral DPP tahu dan meminta untuk di keluarkan karena melanggar kode etik PSI," ujar Yosea.

Yosea mengungkapkan, sampai saat ini PSI belum meminta keterangan langsung dari Suprapti. DPD PSI hanya meminta keterangan via telepon.

Saat itu Suprapti masih syok dan tidak mau menyeret nama partai.

"Memang jualan dawet tapi itu punya orang dia hanya membantu menjualkan. Bukan milik bu suprapri sendiri rencana dijual hari Minggu waktu senam itu kok kebetulan ada Arema dijual saat itu," kata Yosea.